SEMARANG, WAWASANCO - Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang kali ini memunculkan substansi yang berbeda. Pemerintah Kota Semarang akan menganugerahkan Semarang Awards bagi 15 pejuang pertempuran. Penghargaan akan diserahkan oleh Wali Kota Semarang usai upacara peringatan pertempuran di halaman Museum Mandala Bhakti, Senin (14/10/2019).
Semarang Awards kali ini merupakan inisiasi dari Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya (IKA FIB) Undip, untuk memberi warna berbeda pada peringatan tahunan ini. Ketua DPP IKA FIB Undip, Agustina WIlujeng Pramestuti mengatakan, Semarang Awards adalah bagian dari mewujudkan visi kebudayaan dan bakti IKA FIB kepada masyarakat.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Inilah sikap budaya yang harus terus menerus diperkuat. Itu pula yang mendorong para alumni FIB Undip bersama Pemerintah Kota Semarang memberikan penghargaan kepada para pahlawan Pertempuran Lima Hari,” kata Agustina.
Dalam konteks masa kini, lanjut Agustina, sikap penghormatan kepada para pahlawan menjadi sangat penting, karena dari sikap itulah selalu diperkuat penghayatan cinta tanah air, persatuan, dan kesatuan.
“Sejarah kejuangan, perjuangan, dan kepahlawanan, perlu terus-menerus dikontekstualisasikan agar generasi sekarang terkoneksi dengan sejarah. Melupakan sejarah ibarat orang yang lupa ingatan. Kita tidak ingin hal itu terjadi pada generasi pewaris bangsa,” ujar dia.
Pada peringatan kali ini, dipilih 15 penerima penghargaan sebagai representasi seluruh pejuang pelaku pertempuran. Jumlah para pelaku perjuangan sangat banyak yang layak menerima penghargaan, namun untuk kali pertama ini diserahkan kepada 15 pejuang. Tim seleksi yang beranggotakan pakar sejarah, antara lain Guru Besar Sejarah Unnes Prof Dr Wasino MHum dan Guru Besar Sejarah Undip Prof Dr Yetti Rochwulaningsih MSi telah meneliti dan memeriksa jejak sejarah ke-15 penerima Awards.
Ke-15 penerima itu adalah Dr Kariadi beserta istri Drg Soenarti, Wongsonegoro, Bambang Soebiandono, Hetami, Soedijono Kartonegoro, Darmono, Agoeng Rachmad, MA Iswanto, Djoes’an, Singgih Prayitno, Sukinah, R Toernomo Hadiwijoyo, Hasan Noerhadi, Doel Samad, dan Soelijah.
Bambang Soebiandono adalah ayah dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Koemolo, sedangkan Hetami adalah pendiri koran Suara Merdeka.
Agustina menambahkan, alumni FIB Undip mendorong setiap program bervisi kebudayaan bersama dengan seluruh stakeholders. “Ke depan, bisa pula dipikirkan Pemkot Semarang untuk memberikan penanda terhadap tempat-tempat bersejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang,” kata dia.
Penganugerahan kali ini juga istimewa karena diciptakan lagu khusus Pertempuran 5 Hari di Semarang oleh musisi Semarang Handono (pencipta lagu Goyang Semarang). Syair lagu ditulis oleh Hamdani, salah satu alumni dan pengurus DPP IKA FIB Undip. Dimeriahkan pula dengan penayangan film animasi garapan anak-anak muda yang tergabung dalam Wivi, mengisahkan perjuangan para tokoh.
Penulis : bg
Editor : edt