Kapolri dan Komitmen Berantas Radikalisme


DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan  terhadap calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal  Idham Aziz, Rabu (30/10).  Hasilnya  Komisi III DPRD sepakat Idham diangkat menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Mendagri.

Ada yang menarik dari pernyataan Idham saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Mantan  Kapolda  Metro Jaya itu menegaskan bahwa radikalisme  tidak identik dengan agama apapun termasuk Islam.  Bahkan dia berjanji akan menjalin komunikasi dengan pemuka agama untuk memberantas radikalisme.

Idham memiliki pengalaman dalam menangani radikalisme. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998 pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Detasemen Khusus  88/Anti Teror  pada tahun 2010-2013.  Idham pernah bekerjasama dengan Tito Karnavian dalam  Operasi Teroris di Poso  Sulawesi Tengah. Selain itu  Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal  tersbut juga pernah ikut dalam penyergapan  pentolan teroris Dr Azahari.

Pernyataan Idham terkait penanganan radikalisme memang memberikan penegasan bahwa polisi tidak menganggap bahwa radikalisme identik dengan agama apapun.  Idham meyakini bahwa penanganan radikalisme harus dilakukan malah dengan melibatkan tokoh agama. Sebuah konsep penanganan radikalisme yang sebenarnya harus dikedepankan.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut Idham juga menyampaikan tujuh  program prioritas jika terpilih menjadi Kapolri.  Dia juga berjanji akan menuntaskan sejumlah kasus  yang menjadi perhatian publik. Program prioritas yang dimaksud masing-masing adalah mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, pemantapan pemeliharaan keamanan  dan ketertiban masyarakat, penguatan penegakan hukum yang professional dan berkeadilan serta pemantapan manajemen media.

Program selanjutnya adalah  penguatan sinergi polisional, penataan kelembagaan dan penguatan pengawasan.  Selain tujuh program prioritas tersebut Idham juga berkomitmen untuk mengamankan program pembangunan nasional serta memantapkan soliditas internal dan soliditas bersama  TNI.

Yang menarik pula, Idham  berjanji akan mewujudkan  Polri yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta  menuntaskan  kasus yang menjadi perhatian publik. Kini uji kelayakan dan kepatutan sudah dilaksanakan. DPR juga sepakat dengan calon tunggal Kapolri yang diajukan presiden tersebut.

Saat ini tugas berat menanti Idham saat dia dilantik menjadi Kapolri.  Tugas berat menangani radikalisme yang masuk dalam tujuh prioritas program kerjanya.  Semoga figur Idham yang dikenal rendah hati,  irit dan efektif berbicara mampu menjadi sosok pemimpin tertinggi di kepolisian yang benar-benar total bekerja.

Idham juga harus berani  melanjutkan upaya menghilangkan tradisi kekerasan yang belum hilang sepenuhnya di jajarannya.  Tradisi kekerasan memang masih dianggap sering dilakukan jajarannya  dalam penananganan unjuk rasa dan terorisme.

Idham juga harus membawa polisi bebas dari kepentingan politik.  Jangan sampai ada kesan polisi melakukan kriminalisasi  terhadap warga yang kritis terhadap pemerintah. Selamat atas lolosnya Idham Aziz di uji kepatutan dan kelayakan. Selamat menerima tanggung jawab menjadi Kapolri.

Penulis : Joko Santoso
Editor   : edt