
Ketua Komisi A Mohammad Saleh ST
SEMARANG, WAWASANCO - Komisi A DPRD Jateng berharap pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember nanti menempatkan kesehatan dan keselamatan petugas TPS sebagai hal yang utama. Karena itu, sistem pemungutan suara kali ini harus secara ketat sesuai dengan penerapan protokol kesehatan.
Harapan di atas menguat dalam rapat bersama dengan KPU Jateng, Jumat (12/6/2020). Rapat terkait persiaan Pilkada serentak itu dipimpin langsung Ketua Komisi A DPRD Jateng Mohammad Saleh ST bersama sebagian anggota. Sebagian yang lain mengikuti secara virtual dari kediaman masing-masing. Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat SSos MIkom mengatakan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 ini, akan terjadi penyesuaian. Satu TPS yang biasanya untuk 800 pemilih, akan dikurangi menjadi maksimal 500 pemilih. Yang otomatis akan berdampak pada penambahan jumlah TPS.
''Dengan itu juga, otomatis akan terjadi pembengkakan biaya penyelenggarakan Pilkada serentak Desember nanti,'' terang Yulianto yang hadir bersama dengan dua komisioner Paulus Widiyanto dan Muslim Aisha.
KPU memberikan gambaran pembengkakan biaya Pilkada sekitar Rp 159 Miliar, yang akan ditanggung pemerintah kabupaten/kota bersama dengan Kemendagri. Yulianto juga menekankan tentang beberapa tahapan penyelenggaraan Pilkada, seperti bimtek, yang akan dilakukan secara virtual atau <I>online</I>.
Ketua Komisi A Mohammad Saleh mendukung langkah KPU untuk mengutamakan keselamatan petugas TPS dan juga pemilih. Soleh berharap pengetatkan presedur keselamatan itu dapat menghindarkan TPS menjadi klaster baru Covid-19.
''Kami mendukung dan mendorong upaya menjaga keselamatan warga, baik petugas di TPS maupun pemilih. Kami juga akan ikut menjaga dan mendorong agar biaya Pilkada terkait keselamatan petugas dapat diselaraskan dengan upaya penanganan Covid-19 di kabupaten/kota, seperti penyediaan APD dan alkes lainnya,'' jelas Saleh.
Penulis : ak
Editor : edt