SS Kirana Sport Senam Aerobik Berkebaya


Peserta lomba Aerobik Berkabaya yang digelar Sangar Senam (SS) Kirana Sport di Jalan Merak, No 40 , Salatiga tampil energik mengikuti gerak instruktur menyuguhkan aura Kartini masa kini, Kamis (20/4). Foto: Ernawaty

SALATIGA - Banyak cara untuk bisa merayakan dan memeriahkan HUT Kartini, yang jatuh hari Jumat (21/4). Seperti diselenggarakan Sangar Senam (SS) Kirana Sport di Jalan Merak 40, Salatiga, yang menggelar lomba Aerobik sambil mengenakan kebaya. Pemandangan yang unik ini mampu menyedot perhatian masyarakat Salatiga dan sekitarnya.

Karena unik dan menarik inilah, para peserta antusias ingin terlibat langsung. Tak tanggung-tanggung, lomba diikuti sekitar 80-100 peserta dari berbagai anggota sangar senam serta ibu-ibu rumah tangga termasuk manula di Salatiga dan sekitarnya. Penampilan maksimal dengan mengenakan sanggul serta make-up menjadi pemandangan yang berbeda manakala busana kebaya yang dikenakan sedikit sportif. Sepatu yang dikenakan pun bukan lagi ber-hak tinggi melainkan sepatu sport.

Instruktur senior SS Kirana Sport, Susilawati Gurusinga SE, menyatakan bahwa digelarnya lomba Aerobik Berkabaya ini sebagai upaya membangkitkan jiwa Kartini dengan cara yang berbeda.

"Kami ingin, jiwa Kartini tetap ada meski cara penyampaian dan implementasinya berbeda. Yang pasti, dengan berkebaya ini sebuah cara kami mengingat Kartini di masa kini," ujar Susi didampingi sejumlah instruktur senam lainnya di tengah berlangsungnya lomba, Kamis (20/4).

Meski berkebaya, dibuktikan para peserta Aerobik Mix tetap bisa bergerak dengan gerak tubuh gemulai dan agresif.

Awalnya, diakui Susi, lomba hanya diperuntukkan bagi anggota SS Kirana Sport saja. Namun berjalannya waktu banyak peserta dari sangar senam lain di Salatiga dan sekitarnya ikut tertarik. Dengan uang pendaftaran hanya Rp 20 ribu, peserta sudah ditekankan tidak ada hadiah yang perebutkan malainkan silahturahmi, kebersamaan, dan ikut merayakan HUT Kartini dengan cara menjaga kebugaran tubuh serta tetap sehat meski telah berumah tangga.

Ditambahkannya, dalam lomba Aerobik Berkebaya tersebut, panitia mengambil dua kategori yakni keluwesan dan pemula murni. Untuk keluwesan, dewan juri terdiri dari "lady boy" menilai dari body language, kostum, serta make-up.

Pengelola SS Kirana Sport Sri Rejeki menuturkan, kegiatan menyambut HUT Kartini dengan cara unik dan menarik tersebut juga melibatkan sejumlah "lady boy" alias waria yang berdandan lengkap kebaya modernnya.

Salah satu peserta lansia tertua bernama Warsini (78) warga Salatiga mengaku berdandan sendiri mengenakan kebaya hanya dalam waktu 30-40 menit beberapa jam sebelum penyelenggaraan dimulai. Termasuk, ketika ber-maka-up pun ia melakukannya tanpa bantuan siapa pun. Bahkan, kebaya yang dikenakan tak perlu menyewa melainkan koleksi pribadinya.

"Tadi dandan sendiri, sanggulnya sendiri juga. Anak saya 12, cucu 16, buyut 7," ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan kepada para peserta, seluruhnya mendapatkan doorprice dari sejumlah sponsor.

Penulis : ern
Editor   : awl