DEMAK, WAWASANCO-Belum adanya titik terang terkait aktor intelektual di balik pembakaran bendera PDIP menjadikan kader banteng di Kota Wali geram. Dipimpin langsung Ketua DPC PDIP Kabupaten Demak H Fahrudin BS, perwakilan mereka ngeluruk mapolres, Senin (6/7). Mendesak intitusi Polri segera mengadili semua yang terlibat aksi rusuh di Jakarta pekan lalu itu.
Aksi damai itu dimulai di markas DPC PDIP, di Jalan Sultan Hadiwijaya, dengan orasi singkat Fahrudin BS. Di hadapan kader-kader PAC serta banteng muda berbusana merah, Ketua DPRD Demak itu menyuarakan, luka yang meradang seiring terinjaknya harga diri partai oleh tragedi pembakaran bendera PDIP.
"Mereka harus diadili sesuai hukum yang berlaku. Kami percaya Polri bisa dan mampu menegakkan keadilan. Kami akan mengawal hingga para pelaku sekaligus aktir intelektualnya tertangkap dan diadili," seru politisi asal Mranggen itu.
Disebutkan, niatnya aksi damai diikuti ribuan massa banteng Demak, namun mengingat masa pandemi, maka hanya perwakilan dari PAC dan Fraksi PDIP DPTD Demak saja yang bergerak. "Kami tahu ada pihak-pihak yang berusaha memecah belah dengan isu 'Pancasila'. Namun kami para nasionalis lebih 'manut' pada kata Bu Mega," kata Fahrudin.
Maka itu audiensi dengan Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timoranto dipilih. Sebagai bagian dari perjuangan mereka menuntut keadilan bagi para penista PDIP.
Sampai kapan pun, lanjutnya, PDIP akan menjadi garda terdepan dalam membela Pancasila sebagai ideologi bangsa dan mempertahankan NKRI. "Jika ada oknum atau ormas yang tidak mengakui Pancasila dan merupaya memecah belah NKRI, berarti mereka berhadapan dengan kami," tegas Fahrudin.
Di sisi lain, Kapolres Fidelis menyampaikan, akan menindaklanjuti aduan kader PDIP Demak tersebut dengan meneruskan kepada Polda Jateng dan Mabes Polri mengingat kejadian pembakaran berlagsung di Jakarta. "Dari sisi hukum, karena kejadian di Jakarta maka kewenangan penanganan ada pada Polda Metrojaya," tutupnya.
Penulis : ssj
Editor : edt