WONOGIRI, WAWASANCO.Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Rabu (7/7) berangkat ke Jakarta guna mengantarkan surat pengunduran diri ke Kantor pusat DPP PDIP. Pengunduran diri yang dilayangkan terebut bukan kapasitasnya sebagai bupati, melainkan mengundurkan diri sebagai bakal calon bupati bila Pilkada tetap diselenggarakan pada bulan Desember 2020.
‘’ ‘’Rabu (8/7) saya akan berangkat ke DPP PDIP, guna menyampaikan surat pengunduran diri, sekaligus berkonsultasi,’’ papar Joko Sutopo yang juga Ketua DPC PDIP Wonogiri.
Joko bersikukuh akan mengundurkan diri lantaran pihaknya khawatir terpecah dalam menangani pandemi Corona. ‘’Pandemi corona harus benar-benar ditangani dengan serius. Bila nanti saya mencalonkan, khawatir pemikiran saya menjadi terbelah dan tidak fokus,’’ papar Jekek.
Selain itu, apa yang disampaikan tersebut dimaksudkan untuk memotovasi semua pihak terhadap penanganan Corona. ‘’Beberapa kali hal itu saya sampaikan di jajaran birokrasi, agar para birokrasi di Wonogiri benar-benar serius memikirkan penanganan Corona,’’ jelasnya.
Berkait surat yang dilayangkan ke DPP PDIP, lanjutnya, sebagai petugas partai, pihaknya akan taat dan patuh terhadap perintah partai.
‘’Apapun hasil keputusannya saya siap melaksanakan. Kalau DPP PDIP memutuskan rekomendasi yang sudah saya terima dialihkan ke kader lain, saya siap menerima keputusan itu. Dan jika DPP PDIP tetap menugaskan saya untuk maju lagi sebagai Bupati Wonogiri, pun saya sebagai petugas partai siap melaksanakannya,’’ tegasnya.
Seperti diketahui, Joko Sutopo sudah mengantongi rekomendasi dari DPP PDIP untuk menjadi bakal calon bupati Wonogiri, berpasangan dengan Sriyono bendahara DPC PDIP Wonogiri
Penulis : tpe
Editor : jks