Sanggar DuaAtap, Pemantik Tumbuhnya Kesenian di Magelang


Pentas seni yang digelar secara virtual dengan tajuk Jagongan Lebah Jawa Dwipa (JLJD) tahun 2020 yang diprakarsai Sanggar DuaAtap, cukup menarik perhatian, di Pendopo Kecamatan Ngluwar. Foto ali subchi

MAGELANG, WAWASANCO -   Pelaku seni Sanggar DuaAatap  sudah menjadi  pemantik  tumbuh kembangnya kesenian di Kecamatan Ngluwar, bahkan hingga Kabupaten Magelang, karena pagelaran kesenian sudah  secara rutin dilakukan setiap tahu, dulunya dengan biaya mandiri.

“Tapi malam ini membuka  sejarah baru, karena  mendapat  dukungan dari pemerintah, khususnya  Staf Derektorat Perfilman, Musik dan Media Baru Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” ujar Penasehat Sanggar DuaAtap, Tri Mulyono,  pada pembukaan JLJD  2020, di Pendopo Kecamatan Ngluwar, Magelang, Minggu (6/9-2020) malam.

Pagelaran seni yang digelar secara virtual dengan tajuk Jagongan Lembah Jawa Dwipa (JLJD) tahun 2020 yang diprakarsai Sanggar DuaAtap, cukup menarik perhatian. Ada tujuh kelompok  seni  tari, kesenian tradisional pitutur laras kinanti, dan wayang kulit dalang cilik.

Sanggar DuaAtap setiap tahun mengalami peningkatan, sejak 2017 memperoleh bimbingan dan pembinaan dari ISI Yogyakarta, melalui program pengabdian masyarakat, sehingga dengan bimbingan itu  para pelaku seni  selalu mengikuti perkembangan dari dua seni secara update.

“Atas segra dukungan dan  terselenggaranya secara daring pentas JLJD ini, Sanggar DuaAtap menjadi pemantik bagi tumbu kembangnya kesenian di bagi masyarakat, baik di wilayah Kecamatan Ngluwar maupun Kabupaten Magelang,” tambahnya.

Sedangkan kelompok kesenian yang tampil dalam pagelaran DLJD, adalah Tari Lenggot Siwi, Tari Mangastuti, Seni Pitutur Laras Kinanti, Karawitan Anak,  pentas Dalang Cilik. Selain pementasan kesenian dan tarian, juga pemberian penghargaan berupa santunan kepada seniman sepuh.

Staf Derektorat Perfilman, Musik dan Media Baru Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Diyah Budhi Pratomo mengatakan, Jagongan Lembah Jawa Dwipa,  ini menjadi semangat  semangat generasi muda dibidang kesenian.

Menurut Budhi, maka para pemuda agar tetap semangat mengembangkan inovasi  di bidang seni dan budaya  adi luhung agar tetap  bertahan, karena  budaya yang dimiliki memiliki filosofi sangat tinggi. “Seni dan budaya itu merupakan warna negeri Indonesia,” ujarnya.

Dengan kekayaan budaya dan kasanah alam yang luar biasa, banyak negeri  di luar sana yang mengingkan agar suasana pedesaan seperti di Magelang ini, berada ada di negeri mereka.  Sebab Kabupaten Magelang dengan alamnya yang indah, serta beragamnya budaya yang dimilik, tentu merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh Negara lain.

“Seni budaya kita bisa  motoivasi besar bagi teman untuk tidak putus asa, agar kegiatan semacam ini dapat tercipta dengan baik serta lestari, saling mendukung dan bertukar pikiran demi majunya  seni budaya, jangan putus untuk melakukan inovasi,” pintanya.

Camat Ngluwar,  Rachmat Yani mengatakan, Sanggar DuaAtap sebagai perekat dan tumbuh kembangnya kesenian dan budaya di Kabupaten Magelang, maka para seniman bisa melakukan kolaborasi untuk memajukan kesenian di Kabupaten Magelang. Kesenian yang ditampilkan ini,  bisa menggugah para seniman lain  agar bisa berkarya lebih baik lagi.

“Kecamatan Ngluwar,  diharapkan untuk dapat mengembangkan kesenian yang lebih baik lagi, baik tampilan para senian, meski kecamatan yang paling selatan, namun dengan potensi yang ada, maka  bisa mendapat perhatian  secara khusus masyarakat luas, termasuk pemerintah,” ujarnya. 

Penulis : as
Editor   : edt