DEMAK, WAWASANCO- Mulai tanggal 7 - 19 September 2020 satuan pendidikan di Kota Wali jenjang SMP dan SD diperkenankan melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Hal itu mengacu pada SE Nomor 420/3432 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, terkait persiapan tahapan KBM di masa pandemi covid-19 yang diagendakan pelaksanaannya mulai Oktober 2020.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak H Eko Pringgolaksito menjelaskan, simulasi KBM tatap muka menindaklanjuti hasil webinar bersama Mendikbud, Mendagri, Gubernur dan Bupati/Walikota seIndonesia mengenai tahapan KBM di masa pandemi. Di samping mendasar pada suara masyarakat yang menginginkan segera diadakannya KBM tatap muka.
"Mengenai simulasi KBM tatap muka ini pastinya ada syarat ketentuan berlaku, yang intinya satuan pendidikan wajib mentaati standar protokol kesehatan pencegahan covid-19 saat menyelenggarakan KBM tatap muka," ujarnya, Senin (7/9).
Di antara syarat yang wajib dipenuhi sebagai persiapan boleh diselenggarakannya KBM tatap muka adalah satuan pendidikan membentuk Satgas Penegakan Disiplin Protokol Standar Covid-19, ada persetujuan dari orang tua utamanya terkait kepatuhan 4 M yakni memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan.
"Pada saat sama sekolah juga menyiapkan sarpras pendukung. Seperti menyediakan tempat cuci tangan berikut sabunnya, thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh, menata jarak antar meja belajar, serta ketersediaan disinfektan untuk sterilisasi ruang kelas," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Eko Pringgolaksito, satuan pendidikan juga harus menyiapkan kelas kecil bentuk sift, untuk pembatasan jumlah anak didik dan jam pendek. Di samping menyiapkan bahan ajar esensi, mengingat jam KBM yang dikurangi.
"SE tentang simulasi KBM tatap muka ini hanya bagi satuan pendidikan yang sudah siap. Berlaku pada jenjang SMP dan SD kelas besar. Sedangkan bagi yang belum dipersilakan melaksanakan sistem dalam jaringan (daring) atau online. Sehubungan itu sekolah juga kami instruksikan untuk mendata nomor HP siswa/orang tua siswa terkait rencana bantuan pulsa dari pemerintah untuk menunjang sistem belajar daring," kata Eko Pringgolaksito.
Setelah masa simulasi berakhir, akan dilanjutkan dengan evaluasi. Sebagai persiapan pembelajaran tatap muka yang diagendakan pada Oktober. Pada saat sama metode pembelajaran daring juga dievaluasi. Untuk mengetahui kemungkinan dilaksanakan model pembelajaran daring bersamaan tatap muka.
"Intinya, melalui simulasi KBM tatap muka anak didik diberikan edukasi mengenai KBM berbasis protokol standar covid-19. Sehingga ketika KBM tatap muka benar-benar dilaksanakan pada masa new normal, anak didik sudah siap," ujarnya.
Di sisi lain, Ari Widodo warga Karangsari Karangtengah menyambut baik adanya simulasi KBM tatap muka. "Asalkan memenuhi standar protokol kesehatan kami setuju dilaksanakannya KBM tatap muka. Sebab terlalu lama di rumah, anak menjadi stres dan gampang temperamen. Tadi sepulang sekolah, wajahnya langsung ceria," ungkapnya.
Hal sama disampaikan Kusfitria, ibunda Rakreyan Neo Grahafiar Bi Putra. Menurutnya, pertemuan dengan teman sebaya baik untuk perkembangan psikologis anak sehingga berimbas pada semangat belajarm "Terlebih siswa kelas IV, V, IV sudah mampu menjaga diri. Ditambah sekolah sudah siap sarpras pendukung standar protokol kesehatan, bagi kami tidak masalah," pungkasnya.
Penulis : ssj
Editor : edt