MAGELANG, WAWASANCO- Perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia perlu terus mendapat dukungan pemerintah. Juga stakeholder sebagai bagian mencetak sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja atau berwirausaha yang dalam jangka panjang dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mengacu pada penguasaan keahlian terapan bidang tertentu. Para siswa akan mendapat bekal terkait teori dan implementasi pembelajaran praktek.
Menurut Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Dr Ir Bakrun MM, beberapa SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang telah memiliki program pendidikan vokasi.
"Sehingga ketika selesai menempuh pendidikan para lulusan benar–benar siap kerja dan juga berwirausaha," katanya, dalam silaturahim dengan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang dan Kepala SMK Muhammadiyah.
Selain itu, kata dia, keberadaan Politeknik Muhammadiyah Magelang merupakan potensi besar dalam rangka ikut serta mengembangkan pendidikan vokasi.
“Kami hadir disini untuk diskusi tentang pengembangan SMK dan sinergi antara SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang ada antara lain adalah politeknik,” kata Bakrun.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Drs Jumari berharap, sinergi antara SMK dan Politeknik dapat memajukan serta mendukung keberhasilan pendidikan vokasi. Harapan akhirnya tentu akan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa.
"Sudah ada 14 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang yang sepakat untuk melakukan sinergi dan kerjasama dalam mendukung keberhasilan pendidikan vokasi,” katanya, dalam keterangan pers yang diterima Wawasan.co Selasa (07/09/2020).
Hadir dalam acara di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan tersebut antara lain, Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta sejumlah Kepala SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
Penulis : tbh
Editor : edt