PURBALINGGA, WAWASANCO- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya memotivasi kalangan umat beragama dalam Silaturahmi Kebhinekaan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, Rabu (16/9) di Kabupaten Purbalingga. Silaturahmi ini berlangsung di tiga lokasi halaman rumah ibadah. Diantaranya halaman Gereja Katholik Santo Agustinus, Masjid Darussalam dan TITD Klenteng Hok Tek Bio.
Habib Luthfi memuji melalui kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan ini segenap elemen bangsa dan tokoh antar agama bisa duduk bersama, mulai dari para ulama, pastur, pendeta dan sebagainya. Ia meyakini jika keadaan Indonesia bisa terus seharmonis itu, Inshaallah tidak mudah dikoyak, dibenturkan satu sama lain meski dengan banyaknya hoaks.
“Tapi kalau kita bersatu seperti ini, andaikata Gunung Slamet bisa menjadi emas, nilainya belum seberapa dibanding kebersamaan pagi ii. Itu hebatnya persatuan dan kesatuan untuk kita semua,” tuturnya saat memberi ceramah di halaman Gereja Santo Agustinus.
Di Masjid Darussalam, Habib Luthfi menyampaikan, Allah Subhanahuwataala menciptakan laki-laki dan perempuan, kemudian, menjadikannya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal (Lita’arofu). Di dalam tanah yang diberikan oleh Allah taala kepada hambanya, ada yang heterogen ada yang pluralis, budaya juga berbeda, tapi tantangan yang paling berat, karena Lita’arofu tidak sekadar saling mengenal.
“Keturunan tinggalah keturunan, tapi kebangsaan adalah bangsa dimana kita dilahirkan, keturunan Cina Oke, keturunan India Oke, Arab Oke, tapi tidak bisa dikatakan bangsa Arab, bangsa Cina karena kita lahir di Indonesia, harus tahu diri harus meyakini bahwa kita adalah bangsa Indonesia. Nah itu baru kita saling mengenal,” katanya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM berharap program Silaturahmi Kebhinekaan dari Habib Luthfi ini mampu menumbuhkan semangat sebagai warga masyarakat Indonesia dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan, dan meningkatkan nasionalisme rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
“Tanpa disadari sudah kita menghirup udara kemerdekaan 75 tahun lamanya, kita bangsa Indonesia wajib mengetahui bahwa kemerdekaan ini diraih dengan susah payah dari pahlawan yang mengorbankan harta dan nyawa demi satu kata merdeka. Kita sebagai generasi penerus hendaknya mempertahankan kemerdekaan, karena apapun bangsa yang berbhineka ini pada dasarnya kita adalah satu, satu keluarga,” katanya.
Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafii Maulla mengungkapkan kebhinekaan dapat dilihat dari dua sisi, apakah perbedaan atau kekayaan. Perbedaan sudah jelas, tapi itu juga bagian dari kekayaan bangsa ini.
“Dengan adanya perbedaan ini diperlukan jembatan untuk menghubungkan satu sama lain, sehingga timbul hal hal positif. Maka dibutuhkan ‘Silaturahmi’ sebagai komunikasi menjalin persaudaraan dengan perbedaan yang ada,” katanya.
Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letkol Inf Decky Zulhas menyatakan turut bangga dengan kehadiran Habib Luthfi yang dikenal sebagai salah satu tokoh pemersatubangsa. Karena dimanapun berada selalu ada di hati masyarakat Indonesia dari kalangan apapun.
“Perbedaan adalah keniscayaan, ada bahasa ‘Indahnya Perbedaan’ tapi lebih indah lagi persamaan. Yaitu persamaan dalam hal visi misi, cita-cita bangsa untuk kemajuan bangsa kita untuk mengisi pembangunan,” ungkapnya.
Penulis : rls
Editor : edt