
Pejabat yang hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2020, dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-40 di Omah Kembang, Ngablak Magelang, Rabu (07/10) lalu. Foto : ist/Ernawaty
SALATIGA, WAWASAN.CO - Tingginya pertumbuhan UMKM dan industri rumah tangga berbasis pangan di Kota Salatiga, sangat membantu dalam mengurangi angka kemiskinan.
Penekanan ini disampaikan Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2020, dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-40 di Omah Kembang, Ngablak Magelang, Rabu (07/10) lalu.
Yuliyanto mengungkapkan, masyarakat sudah berupaya mandiri melakukan inovasi terkait usaha kecilnya yang berkaitan dengan pangan.
Menurutnya, masyarakat mandiri yang memiliki usaha bisa menjadi motor penggerak untuk penanganan angka kemiskinan yang ada di Kota Salatiga, sehingga melalui dinas terkait bisa bersinergi untuk nyengkuyung masyarakat Salatiga yang sudah mengambil peran diversifikasi pangan.
"Menyadari pentingnya ketahanan pangan, Pemkot Salatiga telah menetapkan 10 program prioritas pembangunan Kota Salatiga. Diantaranya adalah melalui penataan kawasan kumuh perkotaan, meningkatkan SDM untuk sadar lingkungan," papar dia.
Selain itu, menambah luasan zero kumuh di beberapa wilayah kelurahan, membangun kawasan kumuh dengan memanfaatkan CSR dengan pihak swasta dan pengembangan kerja sama dengan LSM terkait dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat, Pemkot Salatiga melakukan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).
Tujuannya adalah untuk menyerap produk pertanian dengan harga yang layak dan menguntungkan petani khususnya bahan pangan pokok dan strategis, mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok dan strategis, serta memberikan kemudahan akses konsumen/masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga yang wajar.
"Selain pengembangan usaha masyarakat, terdapat juga pengembangan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat melalui Toko Tani untuk menjaga harga di tingkat produsen, memotong rantai pasokan, menekan harga di tingkat konsumen, mengurangi keuntungan dan merubah struktur pasar," terang Yuliyanto saat membuka sekaligus menjadi narasumber pada
Rakor Dewan Ketahanan Pangan tersebut sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan koordinasi lintas perangkat daerah dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di Kota Salatiga melalui sektor pangan.
"Dari rakor ini diharapkan akan menciptakan keselarasan, kesamaan cara pandang terkait kebijakan ketahanan pangan yang berujung pada kualitas hidup dan kapasitas SDM menuju manusia yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat," tambah Yuliyanto.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Salatiga, Muh. Haris, SS, MSi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wariyanto SIP, MM, dan Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat, SS, dengan moderator Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga, Roch Hadi SH, M
Penulis : ern
Editor : edt