Keliru Cara Melepas APD Nakes Bisa Tertular Covid-19


dr Anastesi RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang, Tatang Kurniawan. (Tri Budi Hartoyo)

MUNGKID, WAWASANCO-Adanya sebagian tenaga kerja (nakes), baik dokter maupun perawat, yang tertular virus Covid-19 dari pasien karena keliru dalam melepaskan alat pelindung diri (APD)."Banyak dokter dan perawat tertular Covid karena bisa memakai APD, tapi salah saya melepasnya," kata dr Tatang, tenaga medis RSUD Merah Putih Magelang, dalam pers conference penanganan pandemi Covid-19 di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang, Jumat (9/10)

Untuk melepas APD, kata dia, ada urut-urutan yang harus dipahami dengan benar. Tidak semata-mata setelah menggunakan APD lalu melepasnya begitu saja lanatas dibuang atau dimusnahkan. Bila hal itu terjadi, bisa saja APD tadi malah menjadi salah satu sumber penularan Covid-19.

Dia menyebut contoh, setelah melepas sarung tangan harus segera mencuci tangan. Para nakes di RSUD Merah Putih sudah dibekali pengetahuan itu sebelum ditunjuk menjadi RSUD rujukan Covid-19 di Magelang. "Mereka diajari menggunakan APD, melepasnya, serta membuang limbah kesehatan (B3) dengan sangat baik" ujar dr Tatang.

Dia menyebut urut-urutan cara melepas APD dengan benar. Dimulai dari ganti sarung tangan, melepas pakaian pelindung, melepas kacamata pelindung, melepas masker, melepas topi, melepas sarung tangan, dengan catatan setiap melepas perlengkapan harus mencuci tangan dengan sabun.

Dokter anastesi di RSUD Merah Putih Magelang, dr Tatang mengaku pernah mengalami kebobolan pasien Covid-19. Awalnya ia hanya mengira pasien tersebut mengalami gagal nafas dan harus segera mendapatkan pertolongan di ICU.

"Sebagai dokter anastesi tentu tidak lepas dari kegawatan pasien. Waktu itu datang seorang pasien yang mengalami gagal nafas. Spontan saya langsung mencoba membantu memberi pertolongan tanpa menggunakan APD apa-apa. Saat hasil rontgennya keluar pasien tadi diduga kuat positif Covid. Saya lemes mendengar dan ditetapkan sebagai suspect Covid-19," ujaar dr Tatang.

Berdasarkan hal tersebut, dr Tatang harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari sambil menunggu hasil swab. Beruntung, dari hasil swab dr Tatang pun dinyatakan negatif Covid.

"Dari pengalaman saya ini maka saya juga mengimbau para nakes sebagai garda terdepan yang sangat rentan tertular Covid-19, untuk selalu mengedepankan protokol Covid-19. Jangan anggap remeh, selalu gunakan APD saat merawat pasien dan harus tahu cara melepaskan APD dengan benar dan membuang limbahnya," pesan dr Tatang. 

Penulis : tbh
Editor   : edt