Pertamina Kilang Cilacap Distribusikan Energi Baru Terbarukan Pada Lingkungan


PLTS Pertamina Cilacap terpasang di sejumlah titik wilayah sekitar operasi kilangnya. Foto. Dok. Pertamina Cilacap.

CILACAP, WAWASANCO- Sebagai pelopor dalam pemanfaatan energi baru terbarukan, PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap pernah mendapatkan Subroto Award untuk kategori gedung hijau besar. 

Melalui konsep Go Green Energy Saving dan Eco Building yang ramah lingkungan, perusahaan pengolahan minyak terbesar di Indonesia ini mendapat peringkat kedua se-Indonesia.

 

Tidak hanya itu, kilang yang berlokasi di Cilacap, juga berhasil menorehkan prestasi sebagai pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar pada lingkup Rumah Dinas Perusahaan (RDP), yang dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kilang dengan rumah dinas terbanyak menggunakan PLTS  di Indonesia. “Dengan kapasitas 1 Megawatt yang digunakan, dampak positifnya pada penurunan emisi gas CO2,” ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap. 

 

Pada perkembangannya sejalan dengan komitmen pro lingkungan, Pertamina pun menerapkan teknologi tersebut untuk keperluan masyarakat luas. Bekerjasama dengan Politeknik Negeri Cilacap, energi hasil PLTS ini lalu didistribusikan untuk kepentingan umum warga Kelurahan Tegalreja dan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penerapannya sebagai upaya memasyarakatkan PLTS dengan mempraktikkan langsung pada lingkungan sekitar. Tercatat sekitar 4.400 kwh disalurkan dari Pertamina sejak Juli tahun ini.

 

Tersalurkan nya listrik ke masyarakat luas tak lepas dari berlebihnya pasokan listrik di lingkungan Apartemen Patra Lomanis Residence yang dibangun dengan sistem  off grid, di mana sumber listrik PLTS hanya digunakan pada siang hari saja. "Untuk itu, Pertamina berinisiatif menyalurkan kelebihan listrik ini ke masyarakat terdekat agar bisa juga termanfaatkan," ujarnya.

 

Metodenya, jelas Hatim dengan memasang jaringan set panel surya dari apartemen ke kantor kelurahan dan PAUD, lalu dipasang charge controller dan baterai. Set panel surya ini akan mengubah sinar matahari menjadi listrik, atau sebagai pengalihan antara sumber daya. Sedangkan charge controller untuk pengisian daya. Pengontrol ini sebagai pemutus sumber energi yang akan digunakan oleh sistem. “Baterainya untuk menyimpan kelebihan listrik agar bisa digunakan pada malam hari saat panel surya tidak beroperasi,” ungkapnya. 

 

Diharapkan melalui langkah ini, misi Pertamina RU IV Cilacap sebagai pelopor EBT dapat sekaligus mengenalkan alternatif energi lain pada masyarakat, sehingga pelan-pelan mereka dapat beralih dan turut berperan mengurangi  ketergantungan energi panas bumi. “Upaya ini sekaligus bentuk tanggung jawab sosial lingkungan yang dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi warga yaitu berkurangnya tagihan listriknya,” pungkas Ha

Penulis :
Editor   : edt