Jembatan Gantung Banyusidi Potong Jarak Hingga 5 KM


Sebelum pembangunan Jembatan Gantung Banyusidi dimulai, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dan tasyakuran oleh warga. Jembatan akan menghubungkan dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pakis dan Kecamatan Candimulyo. Foto ali subchi

MAGELANG, WAWASANCO –  Pembangunan Jembatan Gantung Banyusidi oleh Kementerian PUPR, menjadi harapan warga di dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pakis dan  Candimulyo, Kabupaten Magelang. Sebab jembatan gantung yang meintas di atas Sungai Soti tersebut, bisa memotong jarak warga hingga lima (5) kilo meter.

            “Jembatan ini terealisasi berkat aspirasi  anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir Sudjadi. Dengan jembatan gantung ini, bisa meningkatkan jalur ekonomi dua wilayah kecamatan, sekaligus  memotong jarak hingga lima kilo meter,” kata Kepala Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Yuwono kepada wartawan, Sabtu (24/10-2020).

            Sebelum pembangunan jembatan Gantung Banyudisi oleh Kementrian PUPR Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng – DIY dimulai, Jumat (23/10-2020) dilakukan sosialisasi dan tasyakuran bersama warga setempat, dihadiri perwakilan Ir Sudjadi (anggota DPR RI), Camat Pakis  M Taufik, Camat Candimulyo Mulyono, serta dari Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Jateng, Dinar Pangayoman, dan undangan lain.

            Menurut Yuwono, pembangunan Jembatan Gantung Banyusidi  di atas Sungai Soti ini, nantinya menghubungkan warga di dua desa di Kecamatan Pakis dan Candimulyo. Yakni Dusun Wiropati Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis,  dan Dusun Gemawang, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo.

“Jembatan Gantung Banyusidi ini, merupakan realisasi saat Ir Sudjadi anggota DPR RI melakukan kunjungan ke desa kami beberapa waktu lalu, beliau mendengarkan keluhan kami. Dimana saat kami akan ke surodadi dan sebaliknya, harus memutar sangat jauh. Butuh waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Namun dengan adanya jembatan ini, cukup lima menit sudah sampai," katanya.

 Jembatan Gantung Banyusidi, sangat bermanfaat, karena  multi fungsi. Selain memperlancar transportasi warga, juga mampu mendukung dari sisi pendidikan. "Diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga. Tapi juga membantu anak-anak yang akan bersekolah. Tidak perlu memutar lagi, saat berangkat maupun pulang sekolah," imbuhnya.

Camat Pakis, M Taufik dan Camat Candimulyo, Mulyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap  pembangunan jembatan gantung ini. Semoga jembatan gantung ini kedepan, akan meningkatkan taraf hidup warga, baik warga Desa Banyusidi maupun Surodadi.

“Disisi lain juga diharapkan mampu meningkatkan tali silaturahmi, kerjasama, persatuan dan kesatuan antar desa di dua kecamatan. Yakni Pakis dan Candimulyo, dengan jembatan ini arus transportasi antar warga bisa lebih dekat," harapnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.7 Propinsi Jateng, Dinar Pangayoman  mengatakan, jembatan gantung Banyusidi,  menelan dana sebesar Rp 2,5 Miliar dari anggaran APBN tahun 2020, menggunakan kerangka besi dan tiang pancang untuk menahan rangka jembatan.

Untuk panjang jembatan Banyusidi sekitar 42 meter, dengan  lebar sekitar 1,8 m. Jembatan ini dibangun oleh Kementrian PUPR, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY, sebagai pihak pelaksananya, adalah PT Arcon Teknik Indonesia. Untuk waktunya sampai pertengahan tahun 2021 mendatang.

Penulis : as
Editor   : edt