SALATIGA, WAWASANCO- Budidaya ubi madu bantuan ketahanan pangan dari Rumah Zakat Salatiga, panen perdana, Minggu (15/11).Panen di kawasan Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga itu secara khusus dihadiri Wakil Walikota Salatiga Muh Haris dan Kepala Dinas Pertanian Nunuk Dartini.
Dwi Pujiyanto, Relawan Rumah Zakat Salatiga mengatakan panen ubi madu awalnya adalah bantuan program yang digelontorkan Rumah Zakat Salatiga pada masa Pandemi Covid-19 itu.
"Bantuan tersebut dikelola oleh petani binaan Rumah Zakat yang dipimpin, Bapak Trimo Wahyudi ini adalah program pemberdayaan program digulirkan sekitar bulan Juni 2020," kata Dwi Pujiyanto, Minggu (15/11).
Dwi Pujiyanto mengungkapkan, kegiatan panen dengan usia ubi madu sekitar 4,5 bulan menghasilkan ubi yang bagus. "InsyaAllah program pemberdayaan ini akan terus berlanjut," kata Dwi Pujiyanto.
Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris mengapresiasi para petani Poktan Catur Manunggal yang masih terlihat muda.m namun mampu menunjukkan hasil yang maksimal.
Ia berpesan kepada para petani agar selalu tekun dan inovatif.
"Saya selaku pribadi dan pemerintah menyampaikan apresiasi kepada petani di Warak yang masih muda-muda ini. Saya berpesan agar dalam menggeluti usaha ini disertai dengan ketekunan yang kuat dan selalu inovatif. Insyaallah dengan dua modal tersebut akan bisa sukses. Ke depan dari pemerintah melalui Dinas Pertanian agar memberikan pembinaan dan dukungan," kata Muh. Haris.
Muh Haris yakin, dengan dua modal usaha yang digeluti akan bisa sukses. Ia juga memohon kepada Dinas Pertanian yang juga hadir untuk secara rutin memberikan pembinaan dan dukungan agar kelompok tani ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Catur Manunggal yang sudah terregistrasi di Dinas Pertanian, Trimo Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan ini.
Tidak hanya itu, Rumah Zakat juga membantu modal untuk ternak kambing.
"Dengan bantuan ini tentu sangat bermanfaat untuk masyarakat. Bisa mengangkat perekonomian masyarakat lebih-lebih di era adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang ini," ujar Trimo Wahyudi.
Dalam perjalannya, pengelola tidak lahan ubi madu sempat kekurangan air karena kemarau. Namun ubi madu ditanam bersama anggota kelompok tani dikelola bersama Rumah Zakat yang secara intensif mendampingi./
Penulis : ern
Editor : edt