Nakes RSUD Salatiga Meninggal Karena Covid-19


Prosesi pelepasan almarhum Siswanto AMK Kep, tenaga medis (Nakes) RSUD Salatiga yang meninggal dunia karena positif Covid-19 di depan Madjid di lingkungan RS setempat, Kamis (10/12) petang. Foto : Ernawaty

SALATIGA, WAWASANCO- Seorang pahlawan kesehatan Siswanto AMK Kep, tenaga medis (Nakes) RSUD Salatiga meninggal dunia karena positif Covid-19, Kamis (10/12). 

 

Kabar duka ini sontak mengejutkan seluruh warga RS milik Pemkot Salatiga itu, tak terkecuali pengunjung. 

 

Dari pantauan wartawan Wawasan, jenasah sebelum dimakamkan di TPU khusus Covid-19 sempat disemayamkan dan dikafankan dengan standar Covid-19 di ruang isolasi RSUD Salatiga. Para rekan sejawat yang ikut hadir ada sebagian menggunakan APD lengkap, ada juga menggunakan pakaian bebas rapi.  

 

Selanjutnya, jenasah Siswanto AMK Kep mendapat penghormatan terakhir oleh rekan sejawatnya dengan dishalatkan di depan Masjid Al-Mustasyfaa berada di lingkungan RSUD Salatiga dan dipimpin Wadir RSUD Salatiga, Sulistyo. 

 

Usai dishalatkan, tanpa Direktur RSUD Salatiga dr Sri Eko Pamudji MKes melepas jenasah yang tetap berada di mobil ambulans. 

 

"Sebelum dilepas sebagai penghormatan terakhir yang dipimpin langsung Direktur RSUD Salatiga dr Sri Eko Pamudji, sejumlah Nakes muslim ikut menyolatkan almarhum yang masih berada di dalam mobil ambulans sesaat setelah keluar dari ruang isolasi," kata seorang sumber enggan disebutkan identitasnya. 

 

Sumber ini menerangkan, usai di shalatkan almarhum dibawa ke tempat pemakaman khusus Covid-19 di Salatiga menggunakan ambulans. 

 

"Jenasah masih berada di dalam ambulans. Yang mengikuti shalat jenazah pun berada di sekitar ambulans," tambah Agus Warga Tuntang seorang pengunjung, yang sempat melihat dari kejauhan. 

 

*Kontak Erat

Almarhum Siswanto AMK Kep, semasa hidupnya bertugas sebagai Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD Salatiga. Diduga kuat, Siswanto terpapar terpapar dirumahnya  setelah kontak erat dengan pasien-pasiennya.

 

Dr Pamudji mengungkapkan kronologis kejadian hingga yang bersangkutan meninggal dunia. Sebagai perawat yang praktek di Instalasi Rawat Jalan RSUD Salatiga, meninggalnya korban karena Covid-19 diperkuat hasil swab. Pukul 11.43 WIB almarhum dinyatakan meninggal dunia oleh dr. Eka.

"Hasil swab dinyatakan positif (Covid-19). Beliau perawat yang praktek juga dirumah," tandasnya. 

 

Dari hasil tracking tim K3RS, diakuinya, besar kemungkinan korban terpapar dirumahnya setelah kontak erat dengan pasien-pasiennya. 

 

Sementara, tracking di poliklinik RSUD Salatiga terhadap para rekan kerja hasil swab menunjukkan semua negatif. 

"Dari kronologis, yang bersangkutan saat datang ke RSUD mengeluh demam sudah satu Minggu,"sebutnya. 

 

Apakah selanjutnya Instalasi Rawat Jalan RSUD Salatiga tutup sementara, dibantah dr Pamudji. Ia menerangkan, Instalasi Rawat Jalan RSUD Salatiga dan keseluruhan unit di RSUD tetap beroperasional. 

 

"Tetap operasional, karena tracking teman-temannya negatif dan kami menjaga prokes betul-betul, saling mengawasi dan mengingatkan," pungkasnya. 

 

Siswanto AMK Kep diakuinya adalah Nakes yang berdedikasi tinggi. Hingga akhir hayatnya, almarhum sangat profesional dan berdedikasi tinggi dengan pekerjaannya. 

 

Sementara, dalam kesehariannya almarhum juga aktif diberbagai kegiatan keagamaan diantaranya sebagai Pembina Yayasan Izzatul Getasan. 

 

Dr Pamudji mengingatkan dan mengimbau, bahwa pembelajaran bagi semua betapa pentingnya menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dangan sabun/ hand sanitizes. 

 

Sementara, Dinas Kesehatan Kota Salatiga melansir kasus Covid-19 di Kota Hati Beriman hingga Kamis (10/12) secara kumulatif mencapai 869 orang. Dengan penambahan kasus 15 orang. Serta, meninggal 22 orang

Penulis : ern
Editor   : edt