Vaksinasi Tahap Pertama Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan


Pada simulasi vaksinasi sinovac bagi nakes di Kabupaten Demak petugas masih terkendala pada penggunaan aplikasi P-Care yang diperuntukan resgistrasi dan screening riwayat kesehatan calon penerima vaksin.

DEMAK, WAWASANCO- Meski sama-sama bekerja di fasilitas kesehatan dan rentan terpapar virus corona, petugas kebersihan terancam tak dapatkan vaksinasi sinovac pada tahap pertama.  Sebab sebagaimana jamak diberitakan, vaksin pencegah covid-19 pada angkatan 1 diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan (nakes).

Dikonfirmasi di sela kegiatan simulasi vaksinasi nakes  ke-II di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Heri Winarno menjelaskan, sejauh ini  jumlah nakes yang terdata sebagai calon penerima vaksin sinovac di Kabupaten Demak ada 3609 orang. Terdiri dari dokter, perawat, serta bisa baik yang bekerja di faskes milik pemerintah maupun swasta, namun telah terdaftar di Kementerian Kesehatan. 

"Namun data tersebut merupakan data dinamis. Masih ada kemungkinan update, karena belum ada ketetapan dari pusat," ujarnya, Jumat (8/1).

Maka mengenai nasib para petugas kebersihan yang rentan terpapar covid-19 namun belum terdata sebagai calon penerima vaksin tahap pertama, Heri Winarno menuturkan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban. Selain bukan kewenangan, disebutkan bahkan data nakes calon penerima vaksin mau pun jadwal vaksinasi tahap pertama belum ada ketetapan dari pusat. 

"Saat ini vaksin sudah ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Namun kami belum menerima informasi kapan pendistribusian juga pelaksanaan vaksinasi," kata dia. 

Lebih lanjut disampaikan, sehubungan hasil simulasi yang diestimasi setiap orang membutuhkan waktu 15-20 menit mulai dari registrasi, screening hingga penyuntikan vaksin, maka telah ditetapkan 28 lokasi faskes yang bisa diakses para nakes calon penerima vaksin. Yakni RSUD Sunan Kalijaga dan 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Demak, dengan pertimbangan ketersediaan sarpras pendukung seperti sambungan internet dan perangkat pendingin penyimpan vaksin. 

"Sambungan internet dibutuhkan terkait akses aplikasi P-Care BPJS kesehatan. Karena untuk registrasi peserta dan screening riwayat kesehatan yang bersangkutan menggunakan aplikasi P-Care tersebut," terangnya. 

Mengenai pemilihan faskes yang dapat melayani vaksinasi bisa ditentukan calon penerima vaksin. Dengan waktu yang dibutuhkan 15-20 menit per orang (sebagaimana hasil simulasi) untuk sementara ini, setiap harinya masing-masing faskes diperkirakan mampu melayani vaksinasi sebanyak 20 orang. 

Setelah kelompok naskes terlayani, direncanakan kelompok berikutnya calon penerima vaksin sinovac adalah  pejabat utama pemerintah daerah, TNI/Polri, mereka yang bekerja kaitannya pelayanan publik. Baru tahap berikutnya adalah masyarakat pada umumnya.

Namun lagi-lagi menurut Heri Winarno,  jadwal vaksinasi covid-19 menunggu ketentuan dari pusat. Sehubungan itu diharapkan masyarakat tetap mematuhi strandar protokol kesehatan sambil menunggu giliran vaksinasi. 

Penulis : ssj
Editor   : edt