Gunakan Layanan Digital, BRI Sasar 57 Juta Usaha Ultra Mikro


JAKARTA, WAWASANCO - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyasar 57 juta usaha ultra mikro yang minim akses pendanaan, untuk diberikan fasilitas pinjaman murah via layanan digital. 

"Kita mencari sasaran yang lebih kecil, tapi jumlahnya banyak. Prosesnya memang harus digital, pelayanan melalui platform digital supaya cepat. Mudah-mudahan kita bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan biaya yang semurah mungkin," papar Direktur Utama BRI, Sunarso di Jakarta, Jumat (5/2/2021). 

Disampaikan, saat ini baru sekitar 20% usaha ultra mikro yang memiliki akses pembiayaan. Sisanya, sekitar 5 juta pengusaha ultra mikro mencari sumber pendanaan dari loan shark atau rentenir dengan bunga tinggi, 7 juta dari kerabat, dan 18 juta lainnya, masih bingung harus kemana mencari pinjaman.

"Usaha ultra mikro berada di bawah usaha mikro, dengan ticket size-nya di bawah Rp 10 juta. Tenor pinjaman bisa lebih pendek, karena banyak dari pelaku usaha ultra mikro kebutuhan pinjamannya harian," lanjutnya.

Menyasar usaha ultra mikro, lanjut Sunarso, merupakan bagian dari strategi BRI untuk menumbuhkan sumber-sumber pertumbuhan baru. "Selain itu, BRI juga mendorong nasabah mikro dan kecil untuk naik kelas," tandasnya.

Tahun 2021, BRI optimis kredit mampu tumbuh di atas rata-rata industri nasional, dengan faktor pendukungnya loan to deposit ratio (LDR) yang terjaga di level 83,70% dibarengi perbaikan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.

"2021 kita cukup optimis dan confidence, tentunya kita fokus ke pertumbuhan mikro. Loan growth 2021 kita set di kisaran 6-7 persen. LDR-nya di kisaran 85 persen dan untuk NIM kita jaga kisaran 6,3 persen," tambah Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno.

Dijelaskan, per Desember 2020, kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen year on year. 

"Angka ini, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional, yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kisaran minus 1 hingga 2 persen," tutupnya.

Penulis : arr
Editor   : edt