Cara Benar Menikmati Cita Rasa Wine


Salah seorang peserta tengah berdiskusi dengan praktisi Wine asal Semarang, Jonathan Kwik dalam seminar dan pelatihan Wine Class, yang digelar Asta Training & Career Centre di Hotel Chanti Semarang,. Foto Arixc Ardana

Wine, tidak hanya bagian dari gaya hidup, menikmati minuman yang terbuat dari fermentasi anggur ini bisa ternyata memiliki manfaat bagi tubuh. Disatu sisi, belum banyak penikmat hingga penyaji wine yang tidak mengetahu cara yang benar karakteristiknya, mulai dari cara penyimpanan, penyajian hingga hal paling mendasar yakni cara menikmatinya.

“Berdasarkan definisi internasional, minuman anggur (wine) hanya boleh berasal dari sari buah anggur yang difermentasi. Namun demikian, aroma, cita rasa, dan tekstur anggur di seluruh dunia sangat beragam dan dapat menghasilkan citra-citra yang tidak terbayangkan. Seperti aroma bunga, kayu manis, cengkeh, tembakau, jamur, aspal, bayam hingga tas kulit. Variasi cita rasa anggur sungguh luar biasa dan kompleks, namun semuanya bisa hilang sia-sia jika tidak mengerti cara dan metode untuk menghargainya,”papar praktisi Wine asal  Semarang, Jonathan Kwik dalam seminar dan pelatihan Wine Class, yang digelar Asta Training & Career Centre di Hotel Chanti Semarang, Rabu (3/5).

Dirinya mencontohkan hal yang paling dasar, yakni cara memegang gelas wine. Tidak seperti memegang gelas coktail pada umumnya, gelas wine harus dipegang di bagian tangkai atau dasar gelas. “Jangan memegang di bagian tubuh gelas, sebab suhu tangan akan berpengaruh pada perubahan suhu wine yang disajikan. Akibatnya, cita rasa pun berubah,” terangnya.

Ada juga dengan teknik menggoyang gelas wine dan berkumur saat menikmati wine. Hal tersebut bertujuan agar cita rasanya benar-benar terkecap lidah. “Ada juga yang menikmati wine seperti menyeruput kopi atau teh panas. Tujuannya agar wine ini bisa tercampur dengan oksigen, hingga rasanya benar terasa,” tambahnya.

 Lulusan tingkat SDEN-3 yang meraih Brevet Anggur di Akademi Anggur Belanda ini juga mencontohkan, kerap kali penyaji atau bartender tidak menyimpan wine dengan benar. Terlebih ketika anggur tersebut sudah dibuka. “Saat botol wine dibuka, ada interaksi dengan udara sehingga aromanya keluar. Namun jika wine yang sudah dibuka ini, kemudian tidak disimpan kembali dengan benar dalam jangka waktu lama, maka bisa busuk. Rasanya sudah berubah menjadi cuka,” tandasnya.

 Ia mengungkapkan banyak restoran atau bar yang menyimpan wine dengan suhu yang kurang dari 30 derajat, sehingga rasa wine rusak. Selain itu cara menyimpan botol wine juga harus dalam keadaan tidur atau horizontal. “Posisi botol wine jangan miring apalagi berdiri, harus jatuh. Ini agar tutup wine yang dari gabus tersebut tetap basah. Sebab jika sampai tutupnya kering, maka udara bisa masuk dan merusak cita rasa,” tambahnya.

Menurut dirinya seminar tersebut bisa memberikan  pengetahuan dasar tentang anggur, cara menyimpan anggur, metode dan suhu penyajiannya hingga cara membaca label, jenis dan tipe anggur di dunia.

 Para peserta pun diberikan kesempatan untuk mencicipi 2  buah jenis anggur yang langsung di datangkan dari  Eropa  untuk didiskusikan bersama. " Ilmu ini  justru akan meningkatkan pengetahuan, dan dari itu kenikmatan dan apresiasi, konsumen dan praktisi akan anggur. Oleh karena itu, kursus ini benar-benar berbasis ilmu pengetahuan seminar dan menitikberatkan meningkatkan pengetahuan peserta tentang dunia anggur, dari segi produksi hingga di pasar konsumen," pungkasnya.rix

 

Penulis :
Editor   : awl