MAGELANG,WAWASANCO - Perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini sudah semakin maju dan persaingan usaha kreatif juga semakin ketat. Untuk itu, semua pihak yang terkait dalam lingkaran pariwisata dan ekonomi kreatif, harus dapat saling bersinergi, termasuk dalam memasarkan produk.
“Di era adaptasi kebiasaan baru ini, kami bersama pelaku ekonomi kreatif yang terdampak Covid – 19 mengikuti Bintek,” kata Koordinator Edukasi I/Analis Kebijakan Madya, Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf/Baparekraff, Rita Dwi Kartika Utami, di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (21/02-2021).
Menurut Rita, untuk membantu memasarkan produk ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar beberapa kegiatan, baik secara daring/online maupun oftline (secara langsung) yang ditujukan kepada para pelaku ekonomi kreatif yang saat ini terdampak Covid-19, melalui kegiatan bimbingan teknis Smarthponegraphy bagi pelaku ekonomi kreatif.
Ada 100 orang pelaku ekonomi kreatif yang mengikuti Bimbingan Teknis Smarthponegraphy bagi pelaku Ekonomi Kreatif, dengan nara sumber Dewi Sartika Bukit, Photografer Profesional. Selain bimbingan teknis, juga dilakukan penyerahan alat kebersihan. Bentek dibuka Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein.
Dengan Bintek ini, pelaku ekonomi kreatif mendapatkan wawasan baru yang segar juga kreatif, agar tetap berkarya serta menghasilkan produk-produk fotografi yang nanti dapat dinikmati masyarakat Indonesia.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi sumber daya di sektor ekonomi kreatif menjadi sejahtera, serta dapat mendukung perekonomian Indonesia semakin maju,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyatakan, melalui bimtek ini sangat membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid – 19 di Kabupaten Magelang, dikarenakan sebagai penunjang kawasan wisata Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas daya tarik wisata Candi Borobudur.
Seperti Punthuk Setumbu, Bukit Rhema, Bukit Barede serta berbagai desa wisata yang sudah banyak pengunjungnya. “Banyak pelaku ekonomi kreatifnya, sehingga harus selalu dikembangkan, terutama sumber daya manusianya, agar lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan produksinya, terutama pengemasan dan membuat foto produk yang menarik,” tambahnya.
Penulis : as
Editor : edt