Tempati Lahan 25 Hektar, Dibangun Dengan Konsep Edukasi


Disaksikan pejabat Forkompimda, Wabup H Joko Sutanto menyerahkan potongan tumpeng selamatan selesainya 0emabngunan TPA Berahan Kulon Wedung kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak H Agus Musyafak. Foto : sari jati

DEMAK, WAWASANCO- Persoalan 'overload' sampah di Kota Wali kini telah ada solusi. Seiring selesai dibangunnya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Berahan Kulon Kecamatan Wedung, yang menempati lahan seluas 25 hektar lebih.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak H Agus Musyafak menyampaikan, persoalan sampah adalah persoalan tak berujung. Mulai dari pembuangan awal di tataran rumah tangga hingga TPA, masing-masing memiliki persoalan berbeda. 

Dengan asumsi setiap manusia menghasilkan  0,6 kilogram  per hari, jika dikalikan  1,2 juta jiwa penduduk diperkirakan sehari di Demak akan dihasilkan sampah  sekitar 7,2 ton. Sementara kapasitas TPA Kalikondang adalah 90 ton. 

"Maka pengelolaan sampah harus diperhatikan dengan betul dan baik, agar tak muncul persoalan baru," urainya, di sela acara selamatan TPA yang dirangkai dengan penanaman pohon dan Hari Jadi Kabupaten Demak ke-518, Senin (22/3).

Pengelolaan sampah yang baik dimaksud adalah pengelolaan sampah dengan sanitary landfill, agar tak mencemari lingkungan. Di samping penerapan konsep edukasi, agar keberadaanya bisa dimanfaatkan pula oleh masyarakat sekitar. 

Dengan penerapan sistem sanitary landfill berikut sel kedap air, dipastikan tidak terjadi rembesan limbah ke kawasan sekitar. Begitu pun adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dibangun sesuai standar yang dilengkapi ikan sebagai barometer menambah keyakinan TPA Berahan Kulon  aman bagi masyarakat sekitar.

Sehubungan itu Wakil Bupati Demak H Joko Sutanto menyampaikan apresiasi. Sebab dibangunnya TPA Berahan Kulon yang diperkirakan mampu menampung sampah hingga ratusan tahun itu, mampu menjadi 'goal' salah satu kebijakan awal pemerintahan HM Natsir - H Joko Sutanto, yakni 'Satu Sampah Sejuta Masalah, Buang Sampah Pada Tempatnya'. 

"Mari jadikan persemian  TPA yg komprehensif dan ramah lingkungan ini sebagai momentum luar biasa. TPA Kalikondamg seluas dua hektar yang ditangani manual saja bisa 25 tahun, apalagi TPA Berahan Kulon yang bakal dikelola komprehensif di lahan seluas 25 hektar. Bisa jadi celengan buat anak cucu hingga 200-400 tahun ke depan," kata wabup.

Maka itu OPD yang berwenang, juga masyarakat pun diajak Wabup yang hampir purna tugas itu turut memelihara TPA senilai Rp 200 juta itu. Terlebih sudah menjadi pengetahuan umum bahwa membangun itu mudah, namun memeliharanya yang sulit. 

Penulis : ssj
Editor   : edt