SLAWI, WAWASANCO - Meski termasuk zona merah, penanganan Covid-19 di Kabupaten Tegal masih cukup aman. Di tempat itu, tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) baru mencapai 53 persen.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie saat mendampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan Jogo Tonggo di Desa Randusari Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, Kamis (10/6).
"BOR masih 53 persen, jadi belum tinggi. Masih ada bed kosong, ICU juga masih tersedia," kata Ardie.
Selain itu, Ardie mengatakan pelaksanaan PPKM mikro dan Jogo Tonggo di daerahnya juga berjalan optimal. Masing-masing desa telah membuat posko-posko PPKM mikro sebagai upaya penanganan.
"Kami dibackup oleh TNI/Polri, semuanya bekerja bersama-sama. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota tetangga untuk saling membantu kalau ada lonjakan. Mereka menegaskan sia bantu. Termasuk kami juga sudah meningkatkan vaksinasi," ucapnya.
Ganjar cukup lega dengan kondisi itu. Apalagi, jajaran Forkompimdanya kompak untuk gotong royong bersama-sama menangani persoalan itu.
"Saya optimis, karena Forkompimdanya bagus. Kompak sekali. Tadi pak Wakil Bupati sudah sampaikan, Dinkes juga bahwa belum ada BOR yang sampai 100 persen. Jadi masih aman, ini juga saya lihat Jogo Tonggonya bagus, semuanya nyengkuyung membantu bahkan warga Tegal yang kerja di daerah lain juga ikut membantu," ucapnya.
Meski begitu, Ganjar meminta Pemkab Tegal tetap menyiapkan kontijensi plan apabila terjadi situasi darurat. Kapasitas tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit harus ditingkatkan.
"Kalau kesulitan, langsung komunikasi dengan kami, agar segera dibantu dengan cepat. Jangan lupa koordinasi dengan Kabupaten/Kota di sekitarnya, agar bisa saling bantu," ucapnya.
Tak hanya itu, Ganjar juga berpesan penanganan di hulu harus terus ditingkatkan. Edukasi dan sosialisasi pada masyarakat tentang protokol kesehatan tidak boleh berhenti.
"Prokesnya harus ketat, TNI/Polri siap membantu. Itu bahkan ada ormas Banser juga siap. Jadi harus terus cerewet," terangnya.
Ganjar juga meminta Pemkab Tegal mengecek betul tentang persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Karena zona merah, Ganjar meminta Pemkab Tegal memastikan semuanya aman.
"Karena zona merah, PTM dicek betul dengan PPKM mikro. Data epidemologinya dipakai, yang zona merah dalam PPKM mikro itu, jangan dulu PTM nya," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo juga melakukan pengecekan vaksinasi lansia di Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal, Kamis (10/6). Ganjar meminta vaksinasi terus digenjot dan stok vaksin yang tersedia untuk dihabiskan.
"Ini gerakan bersama untuk percepatan vaksinasi. Di Puskesmas Kaligangsa ini bagus, karena masyarakat khusus lansia dibawa ke puskesmas untuk divaksin," katanya.
Ganjar meminta jajaran Forkompimda Tegal untuk gaspol percepatan vaksinasi. Stok vaksin yang masih ada di Kabupaten/Kota diminta segera dihabiskan.
"Stok yang ada, habiskan semuanya. Prioritaskan lansia atau mereka yang punya komorbid. Kumpulkan semuanya kemudian divaksin. Bisa dengan cara seperti ini, vaksinasi didekatkan ke puskesmas-puskesmas," tegasnya.
Ganjar meminta agar Kabupaten/Kota tidak menyimpan stok vaksin terlalu banyak. Sebab lanjut dia, pihaknya sudah mengajukan penambahan vaksin ke Kementerian Kesehatan.
"Termasuk yang masuk zona merah, saya sudah mintakan tambahan vaksin ke Kemenkes. Nanti segera dikirim, sehingga kita bisa lakukan percepatan," ucapnya.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta Pemkot Tegal siaga mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Tempat tidur di rumah sakit rujukan harus ditambah, baik untuk ICU ataupun isolasi.
"Dihitung benar, begitu BOR naik, segera buat kontijensi plan. Siapkan juga isolasi terpusat dan operasi justisi harus terus ditingkatkan. Tidak boleh berhenti, sambil terus edukasi masyarakat. Saya minta masyarakat mendukung dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Tegal, Johardi yang ikut mendampingi Ganjar mengatakan, pihaknya telah melakukan penambahan tempat tidur di rumah sakit, baik ICU atau isolasi. Tempat isolasi terpusat juga sudah disiapkan.
"Siap pak, sudah kami lakukan penambahan tempat tidur di rumah sakit. Kami juga siap memperketat protokol kesehatan dengan cara operasi justisi," ucapnya.
Penulis : rls
Editor : edt