DEMAK, WAWASANCO-Sampah plastik yang tak lebur oleh alam hingga saat ini masih menjadi persoalan sangat penting. Tidak hanya menjadi isu internasional atau pun nasional, tumpukan sampah plastik di Demak juga masih menjadi masalah yang memerlukan solusi.
"Jika seorang penduduk diasumsikan setiap hari menghasilkan sampah 0,6 kilogram, bisa dibayangkan ketika total jumlah penduduk Kabupaten Demak ada 1,2 juta jiwa, berapa ton sampah dihasilkan setiap harinya?" ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Demak H Agus Musyafak, di sela lomba kreasi dan inovasi (kreanova) limbah non kardus 2021, Jumat (20/8).
Di Kabupaten Demak, lanjutnya, baru 11-15 persen sampah terkelola. Sementara , sisanya masih dibakar, ditimbun, atau dibuang di kali oleh penduduk yang belum sadar pentingnya pelestarian lingkungan.
Sebagaimana kebijaksanaan strategis daerah (jakstrada) pengolahan sampah, pada tahun 2025 ditargetkan terjadi pengurangan sampah hingga 35 persen. Serta penanganan sampah sekitar 70 persen.
Lomba kreanova merupakan kegiatan DLH dalam rangka meningkatkan kreativitas masyarakat mengolah sampah sehingga memiliki nilai jual. Namun paling utama adalah mengurangi tumpukan sampah plastik.
Sebelum adanya pandemi, lomba yang digelar berkoordinasi TP PKK Pokja 2 Kabupaten Demak tersebut dilaksanakan di Pendapa Kabupaten Demak, sehingga bisa sekaligus dipamerkan pada masyarakat. Namun sejak dua tahun terakhir, seiring mewabahnya corona, lomba diselenggarakan secara virtual.
Para peserta perwakilan dari kecamatan dan pengelola bank sampah mengumpulkan hasil kreanova-nya dari limbah non-kardus ke DLH berikut video tutorial pembuatannya. Selanjutnya tim juri menilai dengan sejumlah kriteria penilaian.
"Di antaranya meliputi kreatifitas, inovasi, serta orijinalitas atau keaslian. Dimaksudkan menghindari pencurian atau penjiplakan ide dari produk daur ulang orang lain," urai Agus Musyafak, didampingi Kabid Olahan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Kus Darmawan dan Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Agung Suwondo.
Melalui kegiatan seperti itu diharap pengolahan sampah plastik dapat ditingkatkan sehingga terkelola benar. Di samping merubah mindset masyarakat kumpul angkut buang, menjadi kumpul pilah dan olah untuk kurangi risidu sampah.
Pilah sampah
Ke depan diharapkan sampah dikelola dengan baik mulai dari sumbernya. Yakni dari lingkungan terkecil di rumah tangga, dengan membiasakan memilah dan memisah sampah dengan menyediakan dua kantung sampah organik dan anorganik.
Begitu juga di kantor sekolah dan perusahaan diharapkan mulai mengelola limbah atau sampah yang dihasilkan sebelum diambil petugas sampah. Baru setelah itu disetorkan ke bank sampah.
Pada tahun 2021, tercatat 20 peserta mengikuti lomba kreanova berbahan limbah non-kardus. Ditetapkan sebagai Juara 3 dengan skor 76,75 Desa Telogorejo Kecamatan Karangawen berupa wayang semar. Juara 2 skor 78,25 bank adalah sampah Kecamatan Wedung berupa paving blok.
"Sedangkan terpilih sebagai Juara 1 dengan skor 84,25 adalah Desa Megonten Kecamatan Kebonagung, dengan produk kreanova berupa Bunga Sedap Malam," pungkas Agus Musyafak.
Penulis : ssj
Editor : edt