Warga Binaan Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama Untuk Korban Kebakaran Lapas Tangerang


DOA BERSAMA : WBP Rutan Kelas IIB Salatiga menggelar doa bersama sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Kamis (09/09). Foto : Ernawaty

SALATIGA, WAWASANCO- Menurut keyakinan masing-masing, ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Salatiga berdoa bersama sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Kamis (09/09).

Selain itu, guna mengantisipasi kejadian kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rutan Kelas IIB Salatiga mengerahkan jajaran melakukan pengecekan rutin jaringan listrik Rutan Salatiga.

Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan doa bersama warga binaan sebagai bentuk empati dan simpati korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

"Dengan doa bersama ini kami mengajarkan untuk saling berempati dan menjalin persatuan dan kesatuan umat agar saling mendoakan dan menguatkan satu sama lain,"  ungkap Andi Lesmono.

Ia mengajak penghuni Rutan baik pegawai, staf serta WBP harus bisa menghormati dan saling mendoakan untuk keselamatan seluruh bangsa Indonesia ini.

"Terkhusus kegiatan ini juga bagi teman-teman yang sedang dirundung duka di Lapas Tangerang," imbuhnya.

Terkait langkah pengecekan pihak Rutan Salatiga didampingi sejumlah petugas PLN Cabang Salatiga.

Andri Lesmano menambahkan selama ini Rutan Salatiga secara berkala mengecek jaringan listrik.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak kantor PLN.

"Tetapi dengan adanya kebakaran yang diakibatkan konsleting listrik di Lapas Tangerang semakin meningkatkan antisipasi dalam melakukan pengecekan instalasi listrik," paparnya. 

Seperti yang sudah berjalan dalam pemeliharaan harian, crosscek dan pengecekan rutin jaringan kelistrikan menjadi hal utama.

Dengan melihat segi bangunan  Rutan Salatiga yang merupakan bangunan tua dengan kekuatan daya kelistrikan menjadi 11.000, bila terjadi kendala Rutan Salatiga segera melakukan cek dan menghubungi PLN selaku pihak terkait.

Selain melakukan pengecekan Jaringan Kelistrikan, Kepala Rutan Salatiga juga melakukan terobosan dengan menghadirkan sebuat alat 'Emergency Call' dimana alat ini menjadi tombol darurat yang terpasang disetiap ruangan kamar dan terhubung di Ruang Komandan Jaga dan Penjaga Pintu Utama.

Rangga, seorang WBP terjerat kasus psikotropika dengan wajah bertato, ambil bagian dalam doa bersama.  Ia mengungkapkan duka yang mendalam atas kejadian di Lapas Tangerang.

"Sebagai makhluk Tuhan kami ikut terpukul dan berduka rekan-rekan kami korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang," ucap Rangga. 

Rangga dan ratusan WBP Rutan Salatiga mengungkapkan kegiatan ini sebagai wujud simpati sesama sesama warga binaan dan tentu saja sebagai warga negara.

Penulis : ern
Editor   : edt