SALATIGA, WAWASANCO - Tarian tradisional Gambyong dan Tayup mewarnai Sedekah Bumi Saparan di Mata Air Gambir Tetep Randuacir.
Meski digelar sederhana, budaya bersih-bersih lingkungan dan mata air ditutup dengan doa dan persembahan tarian ini dihadiri Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris serta anggota DPRD Salatiga.
Wakil Wali Kota Dr. Muh Haris usai menghadiri kegiatan Kamis (30/9) mengaku bersyukur karena masyarakat Salatiga tetap bergotong-royong mengendepankan kerukunan.
"Dengan silaturahmi ini semoga hubungan kita semakin dekat. Kita bersyukur ditengah era pandemi tetap sehat bisa hadir dalam keadaan sehat," kata Muh Haris.
Pemkot tentu senang warga Salatiga rukun dan bergotong royong hadir mengadakan Saparan ini. Ia berharap, lingkungan yang hijau dan indah ini penting kita jaga bersama.
"Randuacir adalah daerah tangkapan air, jika kita menjaganya maka Kota Salatiga akan tetap tercukupi airnya," ujar wawali.
Ia pun tak luput memberikan pesan, agar warga menjaga hidup sehat, salah satunya dengan hati selalu gembira agar imun kota bertambah tentu juga meningkatkan iman kita. "Salatiga sebagai kota toleran guyub rukun kita buktikan bersama," tambahnya.
Sementara, sesi hiburan di isi oleh Sanggar Tari KRS Randuacir. Tarian pertama Gambyong Mari Kangen ditampilkan oleh Kinanti, Ola, Caca, dan Sonya.
Selanjutnya, Tarian Gambyong Parianom ditampilkan oleh Jasmin, Sekar, Ratu, Intan. Di akhiri acara, tarian Gambyong Mari Kangen dan Tayub turut suguhkan.
Agus Joko Setiawan anggota DPRD kota Salatiga mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yang turus menjaga pelaksanaan protokol kesehatan.
"Atas nama pribadi dan DPRD apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya dengan mengedepankan musyawarah sehingga pelaksanaan merti deso berjalan dengan baik," tutur Agus Joko Setiawan.
Kepada generasi muda yang akan melanjutkan tradisi ada saparan.l, Agus meminta untuk selalu menjaga mata air di wilayah itu.
"Dengan menjaganya maka kita aka mendapatkan aliran air, intinya alam bisa bersahabat dengan kita dan nyaman untuk kita tinggali jika kita sungguh merawat. Dengan menjaga ekosistem yang ada," sambut Agus Joko Setiawan.
Penulis : ern
Editor : edt