Ini Pesan Rektor UPGRIS Dihadapan Ribuan Mahasiswa Baru Peserta Poema 2021


PEMBUKAAN : Pembukaan Pekan Orientasi Mahasiswa Baru, yang diikuti 3.700 mahasiswa baru dari jenjang S1, S2 dan PPG, secara daring dan luring terbatas di Balairung Kampus UPGRIS, Kamis (30/9/2021).

SEMARANG, WAWASANCO - Sejak awal menjadi mahasiswa baru, seluruh mahasiswa sudah dibekali soft skill sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas lulusan.

Hal ini diungkapkan Rektor Universitas PGRI Semarang  (UPGRIS) Dr Muhdi usai membuka Pembukaan Pekan Orientasi Mahasiswa Baru, yang diikuti 3.700 mahasiswa baru dari jenjang S1, S2 dan PPG, secara daring dan luring terbatas di Balairung Kampus UPGRIS, Kamis (30/9/2021).

”Selain hard skill yang kita berikan mahasiswa juga terus dibekali dengan soft skill sejak awal hingga akhir pendidikan. Peningkatan soft skill sudah dimulai sejak pertama kali mahasiswa memasuki dunia kampus. Dengan berbekal soft skill dan hard skill, akan memudahkan lulusan untuk meraih pasar kerja dan mengembangkan diri dalam berbagai kondisi pekerjaan yang dihadapi," terangnya. 

Dipaparkan, setelah lulus nanti, semua akan dihadapkan dengan kompetisi baik dalam memulai usaha maupun mencari pekerjaan, dalam kondisi seperti itu kemampuan soft skill akan sangat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

"Saya berharap waktu kuliah kurang lebih 4 tahun ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggali kemampuan diri untuk meningkatan kemampuan individu para mahasiswa," terangnya.

Tidak hanya itu, di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa juga diberikan peluang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan di luar prodi yang saat ini dipilih, termasuk di luar kampus. 

"MBKM ini harus dimanfaatkan betul, sehingga pengetahuan mahasiswa semakin luas. Tidak hanya terbatas pada satu bidang ilmu saja, namun bisa berkembang. Itu bisa didapatkan dengan mengikuti perkuliahan di luar prodi, di luar kampus atau di instansi pemerintah dan swasta," tandasnya. 

Sementara, terkait  Perkuliahan Tatap Muka (PTM) yang sudah mulai digelar di Universitas PGRI Semarang sejak awal September 2021 lalu akan terus dipantau untuk evaluasi pelaksanaan PTM selanjutnya. Dari hasil evaluasi tersebut kemudian akan diambil langkah selanjutnya apakah akan terus ditingkatkan volume mahasiswa yang hadir dan durasinya perlu ditambah atau tidak.

Muhdi menuturkan sebelum dilaksanakan tatap muka telah dilakukan ujicoba pada bulan April 2021 dan kemudian dilanjutkan pelaksanaan pada bulan September 2021. Saat ini jumlah mahasiswa baru 30% yang hadir di kampus, sementara sisanya melalui daring.

”Pelaksanaan pun dipantau ketat baik secara langsung maupun melalui monitor CCTV yang ada di kampus,” papar Rektor. Muhdi menambahkan sejauh ini pelaksanaan sudah berjalan baik dan sesuai rencana yang sudah ditetapkan. Hal ini juga didukung dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

”Para dosen dan karyawan juga wajib memberikan contoh penerapan protokol kesehatan dimanapun, baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan,” jelasnya. Dalam pengaturan masuk pun, lanjut rektor, diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan mahasiswa baik di kelas maupun diluar kelas.

”Selain itu, juga didukung oleh percepatan vaksinasi, untuk dosen dan karyawan sudah 100 persen, sedangkan mahasiswa sudah 90 persen lebih. Vaksinasi ini akan juga terus dikebut bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng,” paparnya.

Penulis : arr
Editor   : edt