
SEMARANG – Seru dan semarak, dua kata tersebut menggambarkan kemeriahan pentas inagurasi penyambutan mahasiswa baru Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) TA 2021/2022, yang digelar di Balairung Kampus I Sidodadi Semarang, Kamis (7/10/2021).
Meski digelar secara terbatas, termasuk dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, namun tidak mengurangi makna serta keseruan dari kegiatan pentas mahasiswa tersebut.
Pentas inagurasi yang digelar secara daring dan luring terbatas tersebut, dibuka dengan penampilan koreografi tari, yang menggambarkan keberagaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
Hal tersebut juga untuk menggambarkan keberagaman mahasiswa UPGRIS yang berasal dari beragam suku dan agama, namun tetap saling menghargai dan menghormati dengan mengusung nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan dari para mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta bintang tamu.
“Konsep inagurasi ini mengusung tema Revival atau kebangkitan kembali, yang menggambarkan kebangkitan kita di tengah pandemic covid-19. Apalagi tahun lalu, inagurasi ditiadakan karena pandemi,” papar Presiden BEM UPGRIS, Muhammad Rizky, disela kegiatan.
Dijelaskan, kegiatan pentas juga dibuka dengan tari-tarian adat dari sejumlah daerah di Indonesia. Hal tersebut bertujuan mengajak para mahasiswa untuk ikut serta melestarikan budaya.
Sementara, Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum memaparkan inagurasi menjadi salah satu tradisi kampus, dalam menyambut para mahasiswa baru.
“Saya berterimakasih kepada seluruh pihak, terutama BEM UPGRIS, yang mampu mengelola kegiatan dengan baik. Mahasiswa juga antusias dan disiplin, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Rektor juga menandaskan meski dari 2.500 mahasiwa, hanya 100 orang yang hadir secara luring, untuk menyaksikan inagurasi secara langsung, namun tetap tidak mengurangi kemeriahan kegiatan.
Sebelumnya, dalam sambutan inagurasi, Rektor UPGRIS juga kembali memberikan mengingatkan kepada para mahasiswa baru, untuk bisa menyelesaikan pendidikannya hingga lulus dan tepat waktu.
“Ikuti proses perkuliahan dengan baik, masa kuliah 4 tahun ini, akan menjadi salah satu penentu masa depan. Niati dengan baik dan disiplin, sehingga bisa lulus tepat waktu. Jangan menyia-nyiakan dan mengabaikannya, sebab akan menyesalinya di masa mendatang,” tegasnya.
Penulis : arr
Editor : edt