SALATIGA, WAWASANCO- Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D mengatakan, satu dasawarsa National Universities Network Indonesia atau NUNI, Perguruan Tinggi (PT) dapat mewarnai sistem pendidikan nasional dan juga masyarakat.
Hal terungkap saat kegiatan talkshow peringatan 10 Tahun NUNI secara daring, Selasa (12/10).
Mengusung tema "Visi Anak Muda untuk Pendidikan Tinggi Indonesia", talk show ini diikuti ke-21 anggota NUNI yang tersebar di Indonesia adalah UKSW, UBAYA, Universitas Bina Nusantara, Unika Soegijapranata, Universitas Andalas, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Padjajaran, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Universitas Parahyangan, Universitas Sanata Dharma, Universitas Brawijaya, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Petra, Universitas Kristen Sumatra Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhamadiyah Malang dan Universitas Undayana.
Sebagai salah satu anggota NUNI, Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D. juga menghadiri acara ini beserta pimpinan dan sejumlah dosen.
"10 tahun keberadaan NUNI sudah memberikan banyak makna bagi semua perguruan tinggi yang bergabung dalam konsorsium ini," tuturnya.
Senada disampaikan, Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT..Ia juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa ke depan akan banyak tantangan untuk NUNI, seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah dan juga pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Kuncinya adalah kerjasama dan kolaborasi. Keberadaan NUNI memiliki potensi yang sangat baik, untuk pelaksanaan MBKM dan program lainnya ke depan," ungkapnya.
Sementara, rangkaian puncak peringatan 10 Tahun NUNI juga digelar kompetisi olahraga Running dan Cycling pada 23 sampai 30 Oktober mendatang.
Sebagai informasi, "Perayaan 10 Tahun NUNI : Napak Tilas untuk Keberagaman dan Kesatuan Indonesia" diselenggarakan oleh Universitas Surabaya (UBAYA) secara daring menggunakan platform Zoom Meeting.
Hadir sebagai narasumber dalam Napak Tilas 10 Tahun NUNI adalah perwakilan dari 3 universitas deklarator NUNI, yaitu Dr. Ir. Boto Simatupang, MBP dari Universitas Bina Nusantara (BINUS), Prof. Dr. Ir. Budi Widianarko, M.Sc. dari Universitas Katolik Soegijapranata dan Nemuel Daniel Pah, S.T., M.Eng., Ph.D. dari Universitas Surabaya.
NUNI merupakan kolaborasi yang dilakukan berbagai universitas di Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat mobilitas, kualitas dan kesinambungan pendidikan tinggi di Indonesia. Saat ini, NUNI beranggotakan 21 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia./Erna Yunus B
Ditempat yang sama, puncak peringatan 10 tahun NUNI, Kampus UKSW Salatiga menggelar kegiatan donor darah.
Humas UKSW Anggraeni Upik mengatakan, kegiatan donor darah menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Salatiga.
"Kegiatan donor darah ini sebagai rangkaian perayaan 10 tahun NUNI dan hari ini juga diadakan acara donor darah 'Dari NUNI untuk Indonesia" yang dipusatkan di Student Center UKSW," tutur Upik.
Hingga berakhirnya kegiatan, sebanyak 46 kantong darah terkumpul dari kegiatan yang juga dibuka untuk masyarakat umum ini.
Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (PPDDS) PMI, Malikha mengatakan sedikitnya ada tujuh relawan yang terlibat untuk membantu kelangsungan aksi donor darah.
Ditemui di sela-sela keikutsertaan dalam kegiatan ini, Ega, salah satu staf keamanan di UKSW menyebut bahwa ini kali pertama dirinya berpartisipasi.
"Senang bisa mendonorkan darah untuk membantu sesama, lain kali pasti akan ikut lagi," ujar Ega.
Hal serupa disampaikan Digna Azaria alumni UKSW yang turut mendonorkan darahnya. Ia mengapresiasi adanya kegiatan kemanusiaan di UKSW.
Kali kedua donor darah, Digna mengaku badannya menjadi segar dan tidak merasakan efek apapun. Digna juga menyebut dengan diadakannya donor darah di UKSW dirinya tidak perlu datang langsung ke markas PMI.
Penulis : ern
Editor : edt