DEMAK, WAWASANCO- Aba-aba perang melawan peredaran rokok ilegal intensif diserukan Bupati dr Hj Eisti'anah. Semalam lewat gelaran kethoprak wayang alias 'kethokyang' yang disiarkan langsung TVRI Jawa Tengah bekerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, bupati kembali mengingatkan masyarakat Kota Wali tentang bahaya mengonsumsi rokok tanpa cukai resmi pemerintah.
"Rokok memang tidak baik bagi kesehatan. Namun bila 'terpaksa' mengonsumsinya, hendaknya beli yang bercukai resmi. Karena sebagian dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dikembalikan ke daerah, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata bupati, Selasa (23/11).
Rokok bercukai ilegal, menurut bupati, sebenarnya mudah dikenali. Seringkali menggunakan nama menyerupai rokok merek terkenal, hanya saja harganya jauh lebih murah. Selain itu cukai yang ditempel sekilas tampak asli, namun sebenarnya palsu karena tidak sesuai peruntukannya.
"Yang lebih membahayakan lagi, saking murahnya, rokok ilegal terbeli uang saku anak sekolah. Dampaknya, tentu si anak menjadi kecanduan sejak usia dini, dan praktis bakal terganggu pula kesehatan dan masa depannya," kata bupati, didampingi Sekda dr H Singgih Setyono, saat berdialog di atas panggung bersama Cak Dikin dan Gareng Semarang.
Kabar baiknya, berkat operasi yustisi yang rutin dilaksanakan Satpol PP bersama tim gabungan di pasar-pasar juga toko kelontong, peredaran rokok ilegal di Kabupaten Demak terindikasi turun. Harapannya, DBHCHT meningkat, sehingga upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat turut terdongkrak.
Penulis : ssj
Editor : jks