SEMARANG, WAWASANCO - Usai diluncurkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi memperkenalkan New Xpander Cross bagi masyarakat Kota Semarang dalam pameran Mitsubishi Motors Auto Show yang digelar 18-21 Agustus 2022.
“Peluncuran Xpander Cross ini mendapat sambutan positif dari masyarakat,” jelas Directors of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Iwan Kuncoro, dalam peluncuran di Paragon Mal Semarang, Kamis 18 Agustus 2022.
Dalam kesempatan ini, Iwan menerangkan New Xpander Cross ini merupakan unit terbaru versi pembaharuan sebelumnya. Tipe ini lebih banyak menyematkan fitur keamanan dan kenyamanan berkendara.
Dengan tampilan Iuar yang agresif dikombinasikan dengan top-grade feeling saat berada di kabin mobil, ditambah dengan fitur keamanan dan control system yang mumpuni, akan mampu memberikan pengalamen berkendara yang lebih nyaman dan aman.
“Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami. New Xpander Cross merupakan produk terbaik di kelasnya dengan pelayanan terunggul dan memiliki nilai Investasi yang tinggi,” tambahnya.
Beragam fitur canggih pun disematkan dalam New Xpander Cross, yang sebelumnya hanya ada di kendaraan Mitsubishi seperti Pajero atau Lancer Evo.
Salah satunya fitur Active Yaw Control (AYC), sebuah fitur yang dahulu menjadi salah satu kunci kesaktian Lancer Evolution saat itu.
Sistem ini hadir untuk menjaga performa saat menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan untuk menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan. Dengan demikian kestabilan kendaraan tetap terjaga saat bermanuver di tikungan dengan cepat ataupun kondisinya licin.
Sistem AYC akan melakukan pengereman pada roda depan di bagian dalam tikungan, meminimalkan understeer dan memungkinkan kendaraan mengikuti garis yang lebih dekat dengan yang diinginkan pengemudi.
Sistem ini kinerjanya terintegrasi dengan Anti-lock Braking System (ABS) dan Active Stability Control (ASC),
AYC bekerja dengan mengunakan beberapa sensor yang terpasang pada masing-masing roda, sensor steering angle, sensor putaran mesin dan rem. Kesemuanya bekerja secara bersamaan.
Semisal mobil bermanuver belok kanan, maka ban depan kiri sedikit direm agar mobil tetap stabil. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian gejala understeer akan tereduksi atau malah hilang dan mobil tetap stabil di atas lajur. ***
Penulis : arr
Editor : edt