Bikin Takjub, In Keseruan Pementasan Teater Boneka Margarita Blush di Unika Soegijapranata


SEMARANG, WAWASANCO - Faculty of Language and Arts (FLA) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Kedutaan Amerika Serikat untuk mendatangkan Margarita Blush.

Ia merupakan salah satu penggerak aksi teater boneka dari Amerika Serikat.

Hal ini juga bertepatan dengan tur yang sedang dilakukan Margarita Blush ke Indonesia pada bulan Oktober 2022. Dalam rangkaian tur, salah satu pementasan teater boneka diadakan di Auditorium Albertus, Unika Soegijapranata pada 12 Oktober 2022.

Adapun judul yang diusung dalam teater boneka ini yakni “Unfolding”.

Melalui judul tersebut, Margarita Blush ingin menyuguhkan dongeng kontemporer yang secara ajaib akan membawa penonton melalui ruang dan waktu untuk menangkap cerita perjalanan seorang perempuan yang sedang mencari jati dirinya.

“Inspirasi Margarita Blush ialah kehidupan seorang perempuan. Seperti pengalamannya semasa kecil, jadi melihat kehidupan kebelakang yang telah terjadi semasa kecilnya, dan, tak hanya itu, dia juga melihat kehidupan-kehidupan perempuan yang ada di sekitarnya.

Maka semuanya diharapkan, diekspresikan, dalam Unfolding karena semacam menjadi wahana untuk mengekspresikan suara yang mungkin kadang-kadang tidak terlalu diperhatikan,” terang Grace B. Clegg, Assistant Cultural Affairs Officer.

Dalam pementasannya, Margarita Blush tidak tampil seorang diri melainkan akan tampil dengan ketiga rekannya yang berasal dari New York.

“Jadi semua yang nantinya bermain dalam teater boneka ini adalah perempuan juga. Tentunya mereka bukan hanya semacam bermain saja, tapi mereka juga memberikan input kreatif terhadap penampilan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, ini menjadi kolaborasi antar pemain, komposer, koreografi, dan semua orang yang terlibat di pementasan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Angelika Riyandari S.S., M.A., menyampaikan apabila ini bukan kerja sama yang pertama kalinya dengan Kedutaan Amerika Serikat. Namun, kerja sama yang menampilkan Magarita Blush ini merupakan pengalaman yang lebih istimewa.

“Karena perbedaannya dengan kerja sama yang dulunya adalah ini sebuah acara pertunjukan. Jadi kami di sini benar-benar belajar banyak sekali mengenai persiapan pertunjukan ini. Kebetulan juga kami juga mempunyai kelas Event Management dan Digital Performing Arts, sehingga kami bisa seperti service learning, jadi semacam belajar tidak hanya teori melainkan langsung praktik,” ungkapnya.

Seni pertunjukan yang terbilang cukup unik dan mempunyai konsep yang kuat, rupanya membuat daya tarik tersendiri bagi beberapa orang.

Salah satunya, alumnus FLA, Militia Christy Amanda atau yang kerap dipanggil Mili mengaku penasaran dengan bagaimana orang Amerika ketika seperti memainkan wayang.

“Pertamanya saya penasaran karena lihat poster yang tersebar di media sosial mengenai puppets show. Walaupun saya sudah alumni, saya menyempatkan disela-sela kesibukan untuk datang ke acara ini. Karena sebelum-sebelumnya cuma biasa nonton wayang dari kultur Jawa. Nah, sekarang mau menyempatkan nonton wayangnya dari kultur Amerika tuh kayak gimana. Dan ternyata, menyenangkan banget melihat acara ini, plus unik juga karena pakainya boneka,” ceritanya.

Penulis : rls
Editor   : edt