MAGELANG WAWASANCO - Tim putri Banthongyord Thailand berhasil meraih juara pertama dalam kategori beregu putri U-17 Polytron Superliga Junior 2023, setelah di partai final, menundukkan tim PB Jaya Raya U-17, pada Sabtu 13 Mei 2023.
Bertempat di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah, klub asal Kota Bangkok yang melahirkan dua pemain kawakan Ratchanok Intanon dan Kunlavut Vitidsarn ini, sukses meredam perlawanan PB Jaya Raya dengan skor telak 3-0.
Pada partai pertama, tunggal putri Banthognyord Thailand, Anyapat Phichitpreechasak sukses menyumbangkan poin pertama, melalui kemenangan dua gim langsung atas Thalita Ramadhani Wiryawan.
Pemain yang menghuni peringkat 27 dunia junior BWF ini menang dengan skor identik 21-11, 21-11 setelah bertanding selama 30 menit.
Kemenangan Anyapat Phichitpreechasak atas Thalita Ramadhani di babak final, menjadi yang kedua, setelah pada babak penyisihan fase grup keduanya sempat bertemu.
Kala itu, Anyapat harus bertarung tiga gim untuk merebut kemenangan dari Thalita dengan skor 23-25, 21-15, 21-16 dalam tempo 58 menit.
Rupanya pengalaman dari pertemuan pertama, mampu dimanfaatkan Anyapat Phichitpreechasak untuk kembali mengalahkan lawannya tersebut.
Kemudian di partai kedua, ganda putri Kodchaporn Chaichana/Pannawee Polyiam mengunci kemenangan straight games 21-18, 21-11 atas Jania Novalita Situmorang/Nadia Pritasari dalam tempo 49 menit.
Kemenangan tim putri Banthongyord Thailand dipastikan setelah pada partai ketiga, tunggal putri Ratnacha Sompoch menyumbangkan kemenangan, usai mengalahkan tunggal putri PB Jaya Raya, Alfira Deanika.
Pertandingan yang berlangsung selama 42 menit tersebut ditutup dengan skor 21-13 dan 21-17.
Kemenangan im putri Banthongyord Thailand semakin terasa, tatkala pemain mereka tunggal pertama, Anyapat Phichitpreechasak juga meraih gelar The Best Athlete U-17 Putri.
Prestasi tersebut diraih berkat penampilannya yang gemilang selama kejuaraan.
Sejak babak penyisihan, Anyapat tidak pernah kalah dan selalu menyumbang poin bagi timnya.
“Saya senang bisa juara, senang tidak pernah kalah. Menurut saya, pemain Indonesia semuanya bagus,” terangnya.
Sementara pelatih Thailand, Sakkaya Sootlake, mengaku senang dengan prestasi yang diraih oleh para anak asuhnya.
"Juara bukan menjadi tujuan utama, namun kita lebih ingin memberikan pengalaman kepada para pemain, untuk ikut serta dalam pertandingan di Polytron Superliga Junior 2023 ini. Tak disangka, kami bisa juara, tentunya hasilnya ini sangat menggembirakan bagi seluruh anggota tim,” terangnya.
Disisi lain, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada para pemain lawan, khususnya ke PB Jaya Raya.
Dijelaskan, meskipun menang atas Jaya Raya dengan 3 poin tanpa balas, klub yang bermarkas di Tangerang Selatan Banten tersebut, merupakan lawan terkuat selama gelaran Polytron Superliga Junior 2023.
“Mereka adalah lawan terkuat sehingga pertandingan di final ini merupakan pertandingan yang paling sulit bagi kami,” ujar Sakkaya.
Pihaknya pun memastikan akan kembali mengikuti ajang Polytron Superliga Junior 2024 mendatang.
Sementara, Legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika mengapresiasi kemenangan Banthongyord Thailand dalam Polytron Superliga Junior 2023.
Pihaknya berharap seluruh hasil pertandingan yang digelar Polytron Superliga Junior 2023, dapat menjadi bahan evaluasi guna meningkatkan kemampuan dan teknik pemain-pemain muda Indonesia di masa mendatang.
“Tentunya saya berharap Piala Yuni Kartika diraih oleh tim Indonesia. Kekalahan Ini akan menjadi bahan evaluasi kita. Karena kemenangan Banthongyord ini di luar prediksi. Tapi memang, bila melihat jalannya pertandingan, pemain kita belum bisa mengimbangi permainan Thailand, jadi mau tidak mau kita harus mengakui keunggulan mereka,” ujar Yuni.
Satu hal yang disoroti alumni PB Djarum tersebut adalah jam terbang pemain-pemain Thailand yang terbilang lebih tinggi dibanding para pemain Indonesia.
Satu contohnya ialah tunggal pertama Thailand yakni Anyapat Phicitpreechasak yang selalu menang sejak babak penyisihan.
Di level junior, Anyapat sudah sering mencicipi pertandingan level internasional seperti Bulgaria Junior 2022, India Junior 2022, Dutch Junior 2022 dan German Junior 2022.
Bahkan, saat mengikuti Tukey Junior 2022, Anyapat berhasil menyabet gelar juara.
“Menurut saya, kita kalah di jam terbang. Begitu pula dari cara bermain dan ketenangan di atas lapangan sangat berbeda. Inilah yang harus menjadi evaluasi tersendiri bagi klub-klub di Indonesia,” pungkas Yuni.
Penulis : rls
Editor : edt