Indri Hapsari, Master Trainer Pilates Flow Dunia Pertama dari Semarang, Sekaligus Penggemar Berat Arnold Schwarzenegger 


Indri Hapsari

SEMARANG WAWASANCO -  Bicara mengenai sosok Indri Hapsari, tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup sehat dan olah raga.

Bagi perempuan asal Semarang, yang banyak menghabiskan waktunya di Belanda ini, olah raga sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kecintannya terhadap olah raga pun membawanya untuk menjadi pelatih atau trainer, mulai dari zumba hingga pilates.

Dirinya memiliki lisensi untuk mengajar Zumba, CIRCL Mobility, Zumba Toning, Aqua Zumba, Zumba Sentao, Zumba Gold, Zumba Kids & Kids Jr., hingga Zumba Step.

Terbaru, wanita yang juga penggemar berat aktor sekaligus olahragawan Arnold Schwarzenegger tersebut, menjadi Master Trainer Pilates Flow Internasional pertama di Indonesia, khususnya asal Semarang.

Diketahui, pilates merupakan olahraga yang berfokus pada upaya penguatan otot tubuh secara menyeluruh, terutama pada otot inti (core muscle). 

Olahraga ini lebih cocok ditujukan untuk penguatan otot, bukan pembentukan otot. Gerakannya cenderung seimbang antara menekankan pada kekuatan dan fleksibilitas

Membanggakan Kota Semarang bisa dilakukan dengan banyak cara termasuk menjadi Master Trainer Pilates Internasional seperti yang dilakukan oleh Indri Hapsari.

Saat ditemui di Semarang, Indri Hapsari menjelaskan apa itu Master Trainer Pilates.

Dijelaskan, menjadi Master Trainer, bukan hanya melatih orang biasa atau student biasa. Master trainer merupakan seorang edukator.

"Jadi posisi saya sudah mengedukasi sudah bisa memproduksi instruktur-intrukstur baru. Menjadi seorang instruktur harus berkompeten di bidangnya. Bukan hanya belajar dari Youtube atau mungkin sosial media tapi juga denhan ahlinya atau seorang profesional. Sehingga ilmu yang didapat nanti yang diterapkan ke murid2nya kredibel," ungkap Indri.

Pilates sendiri merupakan salah satu jenis senam dengan gerakan low impact dan fokus pada penguatan tubuh.

Gerakan-gerakan di pilates cenderung ramah dan mirip yoga. Pasalnya awalnya pilates adalah olahraga pemulihan pasca cedera bagi para penari.

Dalam menjadi seorang Master Trainer tidak bisa diraih Indri dalam waktu instant.

Menurutnya perlu dedikasi maksimal dan kehausan ilmu untuk terus belajar.

Indri menuntut ilmu sampai Los Angeles atau tepatnya di Piloxing Academy LLC dan di sanalah dia mendapatkan sertifikasi tadi.

"Aku termotivasi menjadi master trainer karena itu bagian dari rasa ingin belajarku yang nggak pernah nanggung. Aku selalu mau improve my skill dan itu pusatnya ada di LA. Karena di sana pusatnya segala sesuatu. Segala sesuatu pusatnya dimulai dari Los Angeles," sambungnya.

Belajar di Los Angeles menurut Indri adalah salah satu pengalaman yang sangat berkesan.

Sebab selain bisa bertemu bersama berbagai orang di dunia serta berbagi ilmu dia juga bertemu idola masa kecilnya Arnold Schwarzenegger.

"Senang banget waktu bertemu Arnold. Itu idola saya waktu kecil dan papah saya. Kami sempat ngobrol dan mengira saya orang Filipina," ungkapnya dengan riang.

Usai mendapatkan sertifikat master trainer, Indri sebetulnya punya pilihan untuk terus berkaries di luar negeri.

Dia mengungkapkan bahwa sebetulnya bisa saja dia memilih bagian negara Benelux yakni Belgia, Netherland dan Luxemburg. 

Namun dia akhirnya memilih Indonesia yang mana tempat kelahirannya.

"Tapi kenapa fokus di Indonesia karena satu saya ingin memajukan dan ingin berbagi ilmu dengan teman-teman dari Indonesia karena, Indonesia akan lebih lambat perkembanganya dari Asia," ucapnya.

Jauh sebelum ini, sebetulnya Indri sudah menekuni senam sejak di Semarang pada 1999 dan sempat ikut berbagai kompetisi.

Setelah itu pada 2008 dia pindah ke Belanda untuk melakukan studi. Namun meski demikian passion senamnya bukan meredup melainkan lebih meningkat lagi.

Di negeri Kincir Angin itu dia mempelajari dan melakoni berbagai cabang senam yakni dari aerobik, lalu zumba. Selanjutnya zumba ke Yoga dan Yoga ke Bar. Dari bar ke piloxing itu perpaduan pilates dan boxing. Kemudian mendalami pilates dan circle mobilty

"Titik balik ini saya berpikir memang ini passion saya. Memang ini hasrat saya jadi guru. Memang kalau diingat-ingat lagi dulu cita-cita saya jadi guru," katanya.

Usai mempelajari banyak jenis senam tadi, Indri akhirnya menekuni pilates. Hal itu dilakoni Indri usai mengalami cedera overtrain.

"Berawal dari cedera karena overtrain. Pilates itu kan terapi. Gerakamnya safe. Meminimalisasi cedera otot. Makanya mendalami pilates. Waktu fisiotherapy juga pakai gerakan pilates. Karena pilates adalah gerakan work out daan safe dan minim injury," katanya.

Setelah ini, Indri mengaku akan semakin mengembangkan dan menyebarkan ajaran pilates khususnya di Kota Semarang.

"Seperti yang saya bilang tadi. Saya ingin memajukan Indonesia agar tidak terlambat khususnya dalam ilmu pilates. Untuk memulai upaya itu tentunya saya memulainya dari Kota Semarang," tandasnya.

Penulis : rls
Editor   : edt