.jpg)
Pada MilkLife Coaching Clinic, Coach Timo Scheunemann berbagi pangalaman dan materi di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
KUDUS WAWASANCO - Sebagai bentuk upaya pembinaan dan pengembangan sepak bola putri di Indonesia, Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife, secara rutin menyelenggarakan pelatihan serta turnamen bergengsi bertajuk MilkLife Coaching Clinic dan MilkLife Soccer Challenge
Kegiatan tersebut turut menghadirkan Coach Timo Scheunemann, yang merupakan pelatih berlisensi UEFA A, turut berbagi pengalaman dan materi diantaranya seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Melalui MilkLife Coaching Clinic, kami berharap agar para guru dapat memahami dan mempraktekkan apa yang sudah dipelajari selama sepekan, kepada anak didiknya. Sehingga para siswi yang tergabung dalam tim nantinya sudah memiliki teknik dasar dalam bermain sepak bola. Selain penguasaan teknik, yang terpenting adalah anak-anak merasa fun ketika menjalani latihan maupun bertanding. Sehingga nantinya mereka akan mencintai sepak bola dan akan menekuninya,” ucap Timo, saat jumpa pers di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (22/7).
Salah satu materi teknik dasar yang wajib dikuasai ialah ball mastery.
Pada materi ini, Coach Timo membagi dalam dua tingkatan yakni variasi mudah dan sulit, dimana tahapan dimulai dari penguasaan bola secara perlahan, peningkatan kecepatan, hingga tanpa melihat yang menuntut fokus individu sebagai starting point dan dribbling dengan berbagai sisi kaki kiri dan kanan.
“Sedangkan untuk teknik dribbling dan passing saya membagi dalam tiga aspek, yaitu teknik, taktik, dan fisik. Pada teknik ini yang terpenting adalah keaktifan kaki dalam mengontrol bola," lanjutnya.
Sementara untuk taktik menyerang dan bertahan, yang dititikberatkan ialah respons pemain pada sebuah tim dalam menentukan kapan waktu untuk menyerang atau bertahan.
"Pelatihan ini merupakan awal pembinaan yang digagas Djarum Foundation dan MilkLife untuk membangun pondasi para calon atlet sepak bola putri sejak dini,” ungkap Timo.
Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, coaching clinic yang diadakan bagi para guru dan nantinya bermuara para turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challenge, merupakan upaya dari Djarum Foundation dan produsen susu MilkLife dalam menggelorakan semangat berolahraga agar para siswi sekolah dasar mulai mengenal dan mencintai sepak bola.
Dengan begitu, diharapkan kelak akan lahir para pesepak bola putri profesional yang bisa membawa Indonesia berlaga di Piala Dunia.
“Untuk itu, kami berkomitmen untuk menyebarkan semangat dan kecintaan berolahraga, khususnya sepak bola putri kepada siswi-siswi Sekolah Dasar di Kudus, Jawa Tenga," terangnya.
Ditandaskan, sebelum melangkah ke tahap pembinaan para pemain, guru-guru SD dilatih terlebih dahulu, mulai dari teknik dasar yang baik dan benar, sehingga kemudian mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini kepada siswi binaannya.
"Semoga dari kegiatan ini, akan lahir pesepak bola yang bisa berjuang demi Indonesia di kejuaraan kasta tertinggi, yaitu Piala Dunia. Terima kasih untuk pihak-pihak yang telah mendukung, yaitu Kemenag, dinas pendidikan, tenaga pendidik, dan juga Ortuseight yang telah menyiapkan jersey yang dikenakan para siswi selama bertanding pada MilkLife Soccer Challenge,” kata Yoppy.
Penulis : rls
Editor : edt