KUDUS WAWASANCO – Indonesia untuk pertama kalinya berhasil meraih gelar juara tunggal putri di Asia Junior Championships (AJC) 2023, yang berlangsung di Yogyakarta.
Gelar tersebut dipersembahkan oleh Mutiara Ayu Puspitasari, atlet muda PB Djarum.
Capaian ini menjadi sejarah baru, sebab sejak diselenggarakan 26 tahun lalu, titel kampiun di nomor ini selalu didominasi oleh pemain asal negeri Tirai Bambu, Tiongkok.
Atas prestasi membanggakan tersebut, Bakti Olahraga Djarum Foundation memberi kucuran bonus kepada Mutiara berupa deposito senilai Rp45 juta.
Gelar yang berhasil diraih Mutiara tak lepas dari performa apik dan daya juang tinggi selama ia berlaga di AJC 2023.
Pada laga final nomor perorangan, pemain asal Ngawi, Jawa Timur lulusan Audisi Umum PB Djarum tahun 2016 ini berhasil meredam perlawanan dari Kim Min Ji asal Korea Selatan dua gim langsung, 21-11 dan 21-17.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menuturkan, kemenangan Mutiara diharapkan membuka keran prestasi bagi pebulutangkis putri Indonesia lainnya pada kejuaraan bergengsi tersebut di tahun-tahun yang akan datang.
Khusus untuk Mutiara, Yoppy optimisitis titel juara di AJC 2023 menjadi pijakan untuk meraih gelar pada turnamen yang lebih prestisius di level dunia.
“Kami berharap, setelah Mutiara sukses di tahun ini, pada tahun-tahun yang akan datang lahir juga pebulutangkis putri yang menjadi juara di Asia Junior Championships. Sedangkan untuk Mutiara, apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation ini harus menjadi motivasi dan pelecut semangat untuk dapat meraih gelar yang lebih tinggi lagi. Jangan berpuas diri,” tutur Yoppy di sela pemberian penghargaan yang diadakan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu (5/8).
Senada dengan Yoppy, Ketua Pengkab PBSI Ngawi, Jawa Timur, Supeno, menyampaikan rasa bangga dengan torehan prestasi yang diukir oleh Mutiara.
Ia berharap, jejak Mutiara dapat diikuti oleh atlet-atlet muda asal Ngawi lainnya sehingga kelak Kota Bambu dapat mencetak lebih banyak pebulutangkis hebat yang bisa mengharumkan Indonesia di panggung dunia.
“Saya sebagai warga Ngawi sekaligus Ketua Pengkab PBSI Ngawi, tentu merasa bangga kepada Mutiara dengan niat dan tekadnya mampu berjuang maksimal dan menaklukkan lawan-lawannya dengan menjuarai ajang AJC 2023. Harapan kami, sesuai namanya, semoga ia dapat menjadi mutiara bagi bulutangkis nasional dan mengukir sejarah yang lebih tinggi lagi di panggung internasional,” ujar Supeno.
Sementara itu, Mutiara bangga karena berhasil meraih gelar juara pada AJC 2023, meski harus turun di dua nomor yakni beregu dan perorangan.
Mutiara tetap berusaha bermain secara prima, walau ia mengalami cedera ringan pada bagian kaki, yang menyebabkan geraknya tidak begitu optimal.
Berkat semangat dan dorongan motivasi dari penonton, teman-teman, pelatih, hingga orangtua yang menyaksikan langsung dari bangku tribun, tekad Mutiara untuk membawa kemenangan untuk Indonesia akhirnya terwujud.
“Pada babak final, saya sadar kalau saya satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Jadi saya termotivasi untuk meneruskan langkah dan perjuangan untuk bisa naik podium tertinggi. Sebenarnya kondisi saya dan Kim juga sama-sama sedang tidak maksimal, karena kaki kami sedang cedera. Dengan begitu, saya manfaatkan peluang dari kelemahan Kim yang sering mati sendiri ketika bermain,” ucap Mutiara.
Bagi Mutiara, apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut adalah dukungan dan bentuk kepedulian klub terhadap perjuangan atlet bulutangkis.
Apresiasi ini juga menjadi dorongan motivasi dan tanggungjawab dalam mendulang prestasi lebih banyak lagi di kancah bulutangkis dunia di masa mendatang.
“Terima kasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang selalu mendukung karier saya sebagai pebulutangkis, serta apresiasi yang telah diberikan berkat kemenangan saya di AJC 2023. Semoga ini menambah motivasi dan semangat agar saya lebih banyak lagi meraih medali di kejuaraan bergensi dan membanggakan nama bangsa di kancah dunia,” ucap Mutiara.
Perjalanan Mutiara menjadi atlet bulutangkis hingga mendulang sukses di AJC 2023 tidaklah mudah.
Mutiara bergabung dengan PB Djarum melalui jalur Audisi Umum pada tahun 2016. Kala itu, Audisi Umum diselenggarakan di delapan kota di Indonesia.
Dari kota kelahirannya di Ngawi, Jawa Timur, Mutiara bertekad masuk PB Djarum dengan mengikuti Audisi Umum di Solo.
Sayang, saat itu langkahnya terhenti di fase turnamen. Tak menyerah, Mutiara kembali mengikuti Audisi Umum di kota selanjutnya, yakni Surabaya.
“Di sana, saya mendapat kesempatan oleh Tim Pencari Bakat untuk mengikuti Audisi Umum di Kudus, dan akhirnya bergabung dengan PB Djarum,” jelasnya.
Penulis : rls
Editor : edt