Pengabdian Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Unnes, Dorong Pengembangan Indikasi Geografis Kopi Gunung Ungaran


Kegiatan penyuluhan terkait pentingnya indikasi geografis kopi dan pengenalan mutu kopi robusta dan arabika, yang digelar di Balai Dusun Gunungsari, Minggu 3 September 2023.

KENDAL WAWASANCO - Desa Ngresepbalong yang berada di lereng Gunung Ungaran Kabupaten Kendal, memiliki potensi sumber daya alam berupa kopi yang saat ini sudah dipasarkan dan dinikmati oleh pecinta kopi.

Khususnya di sekitar Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

Budidaya kopi tersebut dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Wana Lestari.

Permasalahan yang muncul saat ini yaitu belum dikenalnya produk kopi Endemix di pasaran kopi nasional, yang berdampak pada belum optimalnya penjualan dari produk kopi yang dihasilkan.

Hal tersebut menggugah Tim pengabdian Unnes untuk meningkatan promosi dan branding kopi melalui kegiatan pengabdian dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Tim pengabdian Unnes yang terdiri dari Wahid Akhsin Budi NS, Ridwan Arifin dan Fredy Hermanto tersebut, mencoba meningkatkan nilai jual kopi melalui pengembangan potensi indikasi geografis kopi Gunung Ungaran, yang dirasa memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan produk kopi dari wilayah lainnya.

Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, untuk pengembangan potensi indikasi geografis tersebut, dimana salah satunya melalui penyuluhan terkait pentingnya indikasi geografis kopi dan pengenalan mutu kopi robusta dan arabika, yang digelar di Balai Dusun Gunungsari, Minggu 3 September 2023.

"Tujuan dari kegiatan pengabdian ini, untuk lebih mempromosikan kopi Gunung Ungaran sehingga dapat meningkatkan nilai jual, melalui sertifikasi indikasi geografis," papar ketua tim pengabdian Wahid Akhsin Budi NS, disela kegiatan. 

Disampaikan, selain penyuluhan juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya, seperti uji cita rasa kopi dan mutu, penyusunan database kopi hingga pembuatan sistem informasi kopi dalam bentuk WebGIS.

Hadir dua orang sebagai pembicara dalam penyuluhan tersebut.

Pembicara pertama sekaligus tim pengabdian Ridwan Arifin, menyampaikan bahwa indikasi geografis merupakan salah satu terobosan, untuk lebih mengenalkan kopi endemix di pasar yang lebih luas.

Selain itu disampaikan juga bahwa usulan dari indikasi geografis ini, harus berasal dari lembaga atau kelompok dan tidak boleh perorangan, sehingga Kelompok Tani Berkah Wana Lestari diharapkan kompak untuk langkah sertifikasi ini.

Selanjutnya narasumber kedua Rifda Aziatus Salamah, menyampaikan materi terkait klon kopi Gunung Ungaran, serta membahas hasil uji cita rasa dan mutu kopi yang telah dilakukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

"Dari hasil uji tersebut kopi arabika dan robusta yang dihasilkan, masuk dalam kategori excellent yang menunjukan kopi tersebut memiliki cita rasa yang khas dan berpotensi untuk diusulkan indikasi geografis," terangnya.

Diakhir kegiatan penyuluhan, juga diberikan fasilitasi alat pertanian kepada kelompok tani dalam bentuk pisau okulasi, gergaji batang, gunting dahan ranting dan grafting tape, yang harapannya dapat mendukung budidaya kopi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kopi Gunung Ungaran.

Sementara, Kadus Gunungsari, M. Arofik menyampaikan apresiasi positif terkait pendampingan yang dilakukan tim pengabdi Unnes.

"Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat , sehingga harapannya dapat disupport bersama-sama oleh seluruh anggota kelompok tani kopi," tandasnya. 

***

Penulis : rls
Editor   : edt