SEMARANG, WAWASANACO – Potensi perikanan budidaya terus berkembang. Hal ini perlu didukung pengembangan SDM kelompok pembudidaya ikan.
Berlatar belakang hal tersebut, Tim Pengabdian Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), yang terdiri dari tiga orang dosen dari Fakultas Teknik dan Informatika, yaitu Rizky Muliani Dwi Ujianti, Setyoningsih Wibowo dan Bambang Hadi Kunaryo, berinisiatif untuk mendampingi kelompok pembudidaya ikan di RW 10 Kelurahan Kembangarum Kota Semarang.
Pendampingan melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Kemendikbudristek menggunakan sentuhan teknologi, yaitu ”Teknologi Zero Waste Air Limbah Kolam Berbasis IoT untuk Peningkatan Produksi dan Pencegahan Stunting pada Anak”.
Tim Pengabdian UPGRIS memilih Kelompok Pembudidaya Ikan Lekung yang diketuai oleh Djoko Sunardi, karena kelompok ini dinilai mempunyai basic dalam budidaya ikan, melalui budikdamber (budidaya ikan dalam ember) dengan komoditas ikan lele.
Kegiatan budikdamber yang dilakukan kelompok tersebut, sudah dimulai ketika pandemi Covid-19 berlangsung hingga sekarang.
Dari hasil budikdamber, dapat menambah pemasukan warga dari sisi ekonomi melalui hasil penjualan ikan lele yang sudah dipanen.
Selain itu juga mampu meningkatkan gizi keluarga, khususnya protein hewani dengan mengkonsumsi sendiri ikan lele hasil budikdamber.
"Namun hingga saat ini, kelompok pembudidaya ikan tersebut, belum mempunyai kolam, sehingga tim pengabdian UPGRIS memberikan hibah kolam dengan sentuhan teknologi IoT, yang dapat memonitoring kualitas air secara realtime," papar Rizky Muliani.
Dipaparkan, air kolam yang terbuang, dirancang khusus oleh tim pengabdian untuk mengairi kebun toga warga yang ada di samping kolam, sehingga tetap bermanfaat.
Dalam program ini, tim Pengabdian UPGRIS juga memberikan pendampingan berupa pengenalan IoT dan tutorial pengoperasian perangkat pengontrol air kolam berbasis IoT, sehingga kelompok pembudidaya dapat mengoperasikannya dengan mudah.
Selain itu, juga diberikan pendampingan penggunaan eCommerce, sehingga warga dapat menggunakan marketplace dan memasarkan produk hasil panen ikan lele secara online.
”Melalui kerjasama dalam program ini, diharapkan hasil panen ikan kelompok pembudidaya menjadi lebih banyak, sehingga memberikan keuntungan dari sisi ekonomi, mencegah stunting pada anak dengan memberikan protein hewani yang tinggi,”, tandas Rizky.
Apresiasi positif pun disampaikan ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Lekung, Djoko Sunardi.
"Kami apresiasi positif dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Tim Pengabdian UPGRIS, atas penyuluhan dan pendampingan yang diberikan. Program pendampingan ini sangat membantu kami, dalam peningkatan produksi ikan, pengoperasian eCommerce dan teknologi IoT, serta memberikan protein hewani pada masyarakat khususnya anak-anak di daerah kami”, ujarnya ketika ditemui di lokasi kolam di RW 10 Kelurahan Kembangarum Kota Semarang.
***
Penulis : rls
Editor : edt