SEMARANG, WAWASAN.CO - promosi merupakan salah satu fungsi komunikasi suatu perusahaan, yang bertanggung jawab untuk menginformasikan dan membujuk pembeli.
Dalam hal tempat wisata ini, kegiatan promosi dilakukan supaya wisata dapat dikenal oleh wisatawan lokal maupun asing dan mengajak mereka untuk datang berwisata.
Selain kegiatan promosi kesiapan SDM terhadap wisatawan asing juga harus ditingkatkan, khususnya dalam kemampuan Bahasa Inggris.
Kualitas SDM dalam menguasai Bahasa Inggris tentunya juga berdampak pada kuantitas wisatawan asing yang datang.
Dengan latar belakang tersebut, Tim Pengabdi Universita Negeri Semarang (UNNES) yang diketuai Lulu April Farida, S.Pd., M.Pd dengan anggota Fahrur Rozi, S.pd, M.pd, Ph.D, Dwi Gansar Santi Wijayanti, S.Pd., M.Pd serta Bagus Dwi pambudi, S.Pd., M.Pd memberikan pelatihan English for Business dan pelatihan Digital Marketing kepada masyarakat di desa wisata Kenteng Kabupaten Semarang.
"Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris dapat menarik minat wisatawan asing untuk datang berwisata," papar Lulu April Farida.
Dijelaskan, kemampuan Bahasa Inggris masyarakat masih rendah, karena tidak terbiasanya untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam dunia bisnis.
"Pembangunan dan pengembangan wisata ini, juga harus diimbangi dengan sarana dan prasarana pendukung sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik bagi wisatawan," tambahnya
Dijelaskan, desa wisata Kenteng memiliki berbagai potensi khususnya pada kuliner atau oleh-oleh dan wisata alam, namun masyarakat Kenteng belum paham bahwa potensi yang dimiliki memerlukan promosi untuk menjangkau pasar nasional maupun internasional.
"Maka dari itu, diperlukan alternatif bagi masyarakat Desa Kenteng untuk dapat mempromosikan produk potensi desanya ke masyarakat luas. Termasuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris," tandasnya.
Kegiatan pelatihan dilaksankan secara berkelanjutan, di Sah Besar Desa Kenteng yang merupakan UMKM Center desa Kenteng, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Kegiatan diikuti oleh 35 orang perwakilan masing-masing dusun, khususnya ibu pelaku usaha (UMKM).
Pelatihan berjalan lancar, peserta antusias dalam menerima materi terkait pelatihan bahasa dan marketing, menggunakan platform digital marketing.
"Pelatihan digital marketing menggunakan software flipbook maker," terangnya.
Kegiatan pelatihan ini diawali dengan menjelaskan pentingnya digital marketing, memperkenalkan software flipbook maker, dan menggunakannya untuk media publikasi dan pemasaran.
Peserta yang ikut pelatihan juga diminta untuk membuat brand dengan mengimplementasikan English for Business, yang akan dipublikasikan menggunakan software flipbook maker.
"Dengan adanya kegiatan ini, kamu berharap dapat membuka wawasan masyarakat, bahwa marketing tidak hanya berjualan di ruko, atau pasar, namun dengan perkembangan media sekarang para pelaku usaha dapat melakukan transaksi dirumah cukup dengan modal handphone dan internet," tandas Lulu.
Penulis : rls
Editor : edt