Tim Pengabdi Undip Beri Pendampingan Usaha Terhadap Masyarakat Lokal dan UKM Thiwul Temanggung


TEMANGGUNG, WAWASANCO - Thiwul merupakan makanan tradisional asli Indonesia, yang sempat menjadi makanan pokok pengganti nasi.

Thiwul terbuat dari singkong, dimana singkong memiliki kalori yang lebih rendah daripada nasi, namun memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, sehingga dapat menimbulkan efek kenyang yang lebih lama.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak dengan memanfaatkan thiwul sebagai bahan baku pun masih terus eksis.

Salah satunya UMKM Thiwul Mais di Kabupaten Temanggung, yang memproduksi thiwul instan sehingga dapat dibuat di rumah sebagai makanan cemilan.

Tahapan produksi yang dilakukan dalam pembuatan thiwul instan melewati dua proses, yaitu proses pembuatan adonan mokaf dan proses pembuatan thiwul.

Proses pembuatan mokaf dilakukan dengan pemilihan bahan baku singkong, pengupasan singkong, pencucian singkong, proses perendaman, proses penghalusan (parut), press dengan mesin press, dan penjemuran.

Selanjutnya proses pembuatan thiwul dengan cara pencamuran tepung mokaf yang ditambah dengan pewarna makanan, penambahan garam, air, perisa makanan (vanili), pengukusan, penirisan, dan terakhir pengemasan.

Manajemen usaha yang dilakukan UMKM Thiwul Mais adalah dengan modal usaha mandiri, jumlah tenaga yang dimiliki sebanyak dua orang.

Pengadaan bahan baku dilakukan dengan cara membeli dari pedagang singkong. 

Dalam menjalankan usaha, mitra memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi, yang dapat berpengaruh terhadap penjualan produk mitra.

Permasalahan yang dihadapi adalah faktor manajemen pemasaran dan kemasan produk yang kurang menarik.

Hal ini yang mendorong tim pengabdian Universitas Diponegoro (Undip), melaluiTim IDBU Universitas Diponegoro yang di pimpin oleh Gentur Handoyo, melakukan pendampingan.

"Kemasan produk mitra masih tergolong sangat sederhana, selain itu sistem pemasaran yang digunakan masih mengandalkan promosi melalui sosial media WhatsApp story, hal ini jelas sangat tidak efektif dalam proses pemasaran produk thiwul mitra," terang Gentur Handoyo.

Ditandaskan dengan adanya kegiatan ini, menunjukan peran Undip dalam menjunjung asas Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada masyarakat.

"Termasuk membantu UKM , membantu masyarakat terjun langsung dan dapat berperan serta, aktif guna membantu permasalahan yang dialami oleh masyarakat atau pelaku usaha kecil," lanjut Gentur

Dalam pengabdian tersebut Tim Pengabdj Undip juga memberikan bantuan berupa alat mixer adonan, guna membantu mitra dalam membuat diferensiasi produk.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan tim mahasiswa KKN Undip dengan berbagai jurusan, guna membantu dalam manajemen pemasaran dan masyarakat sekitar di desa Greges Kabupaten Temanggung.

"Harapan kedepan dengan banyaknya kegiatan pengabdian masyarakat dapat membantu perbaikan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi, dan dapat mengembangkan kreatifitas usaha ditengah masyarakat guna memacu pemulihan ekonomi nasional," pungkas Gentur.

***
 

Penulis : rls
Editor   : edt