Sinergi Bersama Cegah Stunting, BKKBN Beri Edukasi dan Sosialisasi Bagi Generasi Muda di Jepara


Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso

JEPARA WAWASANCO - Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso, mengajak para remaja pelajar di Kabupaten Jepara agar memahami mengenai stunting, penyebabnya, termasuk perencanaan yang baik untuk berkeluarga. 

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Program Bangga Kencana dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Strategis di balairung SMA-SMK Islam Jepara, Jumat (17/11/2023).

“Pemahaman ini penting mengingat remaja ini akan menikah. Dalam pernikahan tidak hanya siap hamil. Namun, juga membangun keluarga bahagia dan berkualitas,” ujarnya.

Kegiatan ini melibatkan semua unsur mulai dari pemerintah daerah setempat, tokoh agama, serta mitra kerja. 

Hal ini, sebagai upaya dalam mendekatkan Program Bangga Kencana dengan masyarakat dan menghadirkan peran BKKBN, dalam mencegah terjadinya anak Stunting di tengah keluarga Indonesia

Dipaparkan, dengan perencanaan dan pemahaman yang baik mengenai pernikahan, risiko stunting dan kualitas keluarga, maka sedari dini remaja juga harus menghindari pergaulan bebas, narkoba, dan seks di luar nikah.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga, remaja dan masyarakat terhadap Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.

"Ini dilakukan dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan (Stakeholders) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, dan Kabupaten

Menurutnya, suksesnya Program Bangga Kencana dan penanganan stunting, hanya dapat diselesaikan dengan konvergensi dukungan serta keterlibatan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi dan media (pentahelix).

“Sudah barang tentu diperlukan peran aktif dan komitmen seluruh elemen masyarakat Wonosobo, untuk bersinergi dengan pemerintah dan seluruh stakeholders lainnya dalam penanganan stunting,” tegasnya.

Sementara, Penjabat Bupati yang diwakili Asisten I Sekda Ratib Zaini mengatakan, penanganan stunting di Kabupaten Jepara semakin membuahkan hasil yang positif, sebab aksi konvergensinya berhasil menempati peringkat tiga terbaik.

“Alhamdulillah untuk stunting di Kabupaten Jepara kita terbaik ketiga,” ujarnya.

Dari 5.353 jumlah balita stunting, kata Ratib, per 23 Oktober kemarin berhasil diturunkan menjadi 7,27 persen atau 4.775 balita.

Menurutnya, selama ini penanganan stunting di Kabupaten Jepara menggunakan dana dari APBD berupa penanganan spesifik, sensitif, dan koordinatif.

“Penanganan akan terus dilanjutkan sampai menuju nol stunting di Jepara,” kata dia.

Pihaknya pun berharap, kemitraan dan sinergi semua pihak dapat terus dikuatkan. 

Program Bangga Kencana dan penanganan stunting, hanya dapat diselesaikan dengan konvergensi dukungan serta keterlibatan kolaborasi multipihak.

Harapannya kemitraan dan sinergi antar pihak dapat terus dikuatkan, untuk mencapai Jepara bebas stunting, mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, serta terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif mencapai Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut, Asisten I Sekda Jepara ini juga mengingatkan kepada generasi remaja agar senantiasa meneladani semangat para pahlawan. 

Menjadikannya sebuah spirit untuk lebih giat belajar dalam menggapai cita-cita. Tak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.

“Mari kita semua meneladani, jadikan spirit para pahlawan, khususnya pahlawan Jepara sebagai motivasi dan inspirasi untuk menorehkan prestasi demi menggapai cita-cita,” tuturnya.


 

Penulis : rls
Editor   : edt