SNHP 2023 LPPM UPGRIS, Prof Faiz: Keberhasilan Riset dan Pengabdian Harus Dirasakan Masyarakat


Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud Ristek, Prof Dr Ir M Faiz Syuaib MAgr dalam SNHP 2023 , yang digelar LPPM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) secara hybrid, Rabu 22 November 2023

SEMARANG WAWASANCO - Perguruan tinggi di Indonesia bukan hanya sekadar institusi pendidikan, tetapi juga merupakan gabungan sistem dan level pendidikan yang mencakup pendidikan, pengajaran, dan penelitian.

Khususnya di penelitian, perguruan tinggi diharapkan mampu memberikan kontribusi melalui produk-produk riset yang dihasilkan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud Ristek, Prof Dr Ir M Faiz Syuaib MAgr dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SNHP) 2023 'Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)' , yang digelar LPPM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) secara hybrid, Rabu 22 November 2023.

"Setiap pendidikan tinggi di Indonesia memiliki kegiatan riset sebagai bagian integral dari perannya. Ini bukan hanya tentang menciptakan pengetahuan baru, tetapi juga tentang menciptakan produk riset yang dapat memberdayakan bisnis untuk mengelola sumber daya yang ada," paparnya.

Dalam konteks ini, produk riset bukan hanya bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan dunia industri.

Tidak hanya itu, pengabdian pada masyarakat juga dinilai sebagai implementasi dari hasil riset perguruan tinggi. 

Menurut Prof. Faiz, keberhasilan pengabdian pada masyarakat diukur dari sejauh mana teknologi hasil riset dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Ia juga berharap para dosen di Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dapat mengarahkan riset mereka ke bidang pendidikan dan kebudayaan, mengingat perubahan zaman yang begitu cepat. 

Selain mencetak guru, LPTK juga harus merespons perkembangan teknologi dengan menyelaraskan metodologi dan konten mengajar untuk memastikan kualitas pendidikan tetap relevan.

Dengan demikian, riset di Indonesia tidak hanya menjadi sebuah kegiatan akademis tetapi juga sebuah alat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan pembangunan di berbagai bidang.

Hal senada juga disampaikan Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum, dalam sambutannya mengungkapkan jika hasil dari riset yang dilakukan harus dibagikan kepada masyarakat, agar memberikan manfaat.

“Pengetahuan yang kita miliki jika kita terus share, kita bagi kepada masyarakat akan membawa manfaat besar bagi kehidupan. Sebaik-baiknya orang adalah yang mampu memberikan manfaat bagi banyak masyarakat,” ujarnya.

Diungkapkannya, untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UPGRIS setiap tahunnya secara konsisten mengalami kenaikan. 

Hal itu menunjukkan LPPM UPGRIS yang konsisten mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian.

“Pada tahun-tahun terahir  ini kami merasakan kegairahan yang luar biasa, dari para peneliti dan pengabdi UPGRIS yang telah mengajuan lebih dari 75 judul proposal di LPPM. Untuk Judul proposal yang tidak lolos DRTM, judul itu terus dilakukan dengan didanai oleh UPGRIS,” ungkapnya.

Selain kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi di dalam negeri, lanjutnya, UPGRIS juga melakukan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi dari luar negeri.

“Tahun ini kita sudah melaksanakan 13 penelitian melalui joint riset dengan luaran artikel jurnal bereputasi . Untuk itu, kami juga melakukan pelatihan agar hasilnya dapat terpublish di jurnal bereputasi internasional,” tuturnya.

Ketua LPPM UPGRIS, Dr Wiyaka MPd mengatakan Seminar Nasional ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh LPPM UPGRIS. Untuk tahun ini, seminar nasional diselenggarakan secara luring, yang sebelumnya dilakukan secara daring karena adanya Covid -19.

“Seminar kali ini ditujukan untuk memberikan forum kepada para peneliti dan pengabdi, baik dari UPGRIS maupun dari perguruan tinggi lain untuk mendesiminasikan hasil penelitian dan pengabdian. Kami berharap seminar ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan gagasan ilmiah untuk memecahkan masalah keilmuan,” terangnya.

Kegiatan seminar nasional tersebut diikuti sebanyak 96 peneliti dan pengabdi dari UPGRIS serta perguruan tinggi di Jateng dan Yogyakarta.

Selain Prof Faiz, juga hadir sebagai pembicara dosen Institut Sains dan Teknologi  AKPRIND Yogyakarta Dr Suparni Setyowati R MSi selaku reviewer nasional Bidang Pengabdian Direktorat Riset dan Pengadian Masyarakat Kemendikbud Ristek, Dr. Suparni Setyowati Rahayu.


 

Penulis : rls
Editor   : edt