SEMARANG, WAWASANCO - Danone-AQUA turut memberi perhatian lebih terhadap kelestarian lingkungan. Tindakan ini dilakukan dengan konservasi di kawasan hulu hingga hilir Sungai Pusar di Kabupaten Klaten.
Sekretaris Jenderal Pusur Institute, Muslim Afandi mengatakan bahwa pelestarian Sungai Pusar belum terintegrasi, namun karena melihat permasalahan air semakin nyata maka diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak.
Pusur Institute dibawah Danone-AQUA membina para petani di wilayah hilir Sungai Pusur untuk mengelola irigasi dan memperbaiki sistem pertanian mereka.
"Dengan upaya kolektif yang terintegrasi, ada rasa kebersamaan untuk menjaga satu sama lain, sehingga seluruh upaya dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan di sepanjang DAS Pusur sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pembinaan ini juga menyangkut pengadaan fasilitas penangkaran benih lokal, produksi pestisida nabati, produksi agensia hayati dan museum pertanian.
Budidaya padi sehat tersebut saat ini sudah mencapai penggunaan 62,36 ha, diimbangi dengan normalisasi jaringan 5.055 meter dengan penerima manfaat sejumlah 2.017 petani yang tergabung dalam satu kelembagaan agribisnis bernama “Kompak”. Untuk menjalankan usaha pasca panen hingga pemasaran beras, organisasi petani KOMPAK membentuk CV Kompak Barokah yang menyelenggarakan penggilingan beras, pengemasan dan pemasaran.
Para petani binaan diajari cara membuat pupuk organik yang diklaim mampu menghemat ratusan ribu rupiah dibanding dengan pupuk kimia.
Yaitu bahan alami dari kuning telur, susu, dan madu.
Salah satu petani, Sugiarti mengaku pupuk racikan yang ia pelajari dari Pusur Institute mampu memberikan hasil baik untuk tanaman padinya. Hasil panen bahkan bisa mencapai 6 ton.
Selain baik untuk tanaman, pupuk racikan alami tersebut juga hemat.
"Selisihnya bisa Rp130 ribu. Ini sangat lumayan. Karena selisih itu bisa dialihkan untuk kebutuhan lain," ungkapnya.
Penulis : Hani
Editor : edt