SEMARANG, WAWASANCO - Hari itu, menjadi momentum bersejarah bagi Dafandra Aradhana Djuanda.
Siswa kelas 1 SD Bukit Aksara Semarang ini mengikuti pentas Festival Dalang Cilik Kota Semarang, sebuah acara yang diadakan oleh Program Studi PGSD Universitas PGRI Semarang dengan kerjasama dari Sanggar Ponokawan dan Bank Jateng.
Dafandra, yang telah beberapa kali menunjukkan kebolehannya dalam seni pedalangan, memasuki arena festival dengan semangat baru.
Meski telah berpartisipasi dalam pertunjukan seni sebelumnya, kini ia bersiap untuk menghadapi Festival Dalang untuk pertama kalinya.
Usianya hampir mencapai 7 tahun ketika ia memulai perjalanan baru ini.
Namun, prestasinya tidak bisa dianggap remeh.
Dalam Festival Dalang Cilik Kota Semarang, yang dipersembahkan oleh Program Studi PGSD Universitas PGRI Semarang, bekerjasama dengan Sanggar Ponokawan dan Bank Jateng, Dafandra meraih penghargaan sebagai Dalang Termuda.
Orangtua Dafandra, Danang dan Riris, menceritakan awal perjalanan seninya.
Dafan, panggilan akrabnya, sudah terlibat dengan dunia wayang sejak bayi, bahkan sebelum bisa berjalan.
Kakaknya, Danendra, yang berjarak dua tahun lebih tua, menjadi panutan pertamanya.
"Jadi sejak bayi dia sudah melihat kakaknya bermain wayang, dan ketika dia sudah bisa duduk, ya dia sering memainkan wayang kakaknya," ungkap Danang dan Riris.
Lebih mengejutkan lagi, Dafandra telah tampil di pentas dengan iringan gamelan sejak berusia 3 tahun.
Dedikasinya pada seni tradisional begitu luar biasa, menunjukkan bakat dan minat yang tumbuh seiring waktu.
Dafan dan kakaknya, Danendra, bukan hanya dalang cilik, tetapi juga kolektor.
Keduanya mengumpulkan wayang satu per satu sejak usia dini mereka.
Meskipun beberapa wayang mungkin rusak karena keterbatasan kemampuan mereka saat masih kecil, koleksi tersebut sekarang telah berkembang menjadi puluhan.
“Wayangnya banyak yang rusak juga, karena dulu waktu beli mereka masih sangat kecil, belum bisa memegang wayang dengan baik,” tutur Danang.
Kini, Dafan dan Danendra aktif menjadi murid di Sanggar Seni Ponokawan Semarang.
Perjalanan mereka dalam seni tradisional tidak hanya mencerminkan prestasi Dafandra sebagai Dalang Termuda, tetapi juga kisah keluarga yang mendukung dan memelihara kecintaan mereka pada seni wayang.
Penulis : rls
Editor : edt