Kalah dari Rajawali Medan, GM Satya Wacana Salatiga: Kami Bakal Bangkit di Laga Berikutnya


SEMARANG, WAWASANCO - Kekalahan pahit harus ditelan Satya Wacana Salatiga (SWS), di laga kandang pertamanya, mereka ditundukkan Rajawali Medan dengan skor 66-78. Laga tersebut digelar di Knight Stadium, Jumat (19/1/2024). Kekalahan itu menurut General Manager (GM) SWS, Dennys Christovel Dese akan jadi pelajaran berharga untuk timnya.

Dennys mengatakan di musim kompetisi ini, komposisi tim Satya Wacana Salatiga (SWS) diisi paling banyak rookie atau pemain muda yang mengawali liga professional di Liga Basket Indonesia. 

Kekalahan yang dialami timnya, ucap Dese, karena para pemain muda itu kurang siap mental saat harus menjalani laga perdana dihadapan pendukungnya. “Mungkin karena laga perdana bagi anak-anak apalagi RJM menjalani laga kedua dan pertandingan pertama mereka menang. Secara mental dan persiapan mereka lebih kuat,” katanya.

Meski gagal di laga awal, namun Dennys mempercayai timnya akan bangkit di laga berikutnya. Satya Wacana Salatiga, masih akan menjalani 4 laga home yang sedianya akan dilaksanakan di Knight Stadium. Sisa pertandingan itu, diharapkan Dennys dapat dioptimalkan oleh jajaran pemain dan tim untuk meracik skema yang optimal.

“Semoga kita bisa main maksimal agar menyajikan permainan terbaik untuk menghibur pendukung kami. Semoga bisa masuk playoff itu target manajemen ke Tim,” tambah Dennys.

SWS dalam empat laga kandang akan menjamu Amarta pada Minggu (21/1), selanjutnya pada (27/1) melawan tim berat Pelita Jaya. Dan pertandingan sebelum jeda Pilpres yakni 4 Februari akan bertemu Borneo Hornbills dan (1/3) melawan Tangerang House.

Dennys bersyukur pihaknya bisa mempersiapkan dan melaksanakan pertandingan tersebut dengan baik, meski sempat mengalami kendala dengan dipindahkannya lapangan pertandingan yang awalnya dijadwalkan di GOR Sahabat, namun karena ada kendala kemudian dipindahkan ke Knight Stadium.

Ia juga mengungkapkan pihaknya berhasil menyelenggarakan even itu tanpa event organizer. “Acara ini digelar murni dihandle Mahasiswa, tidak juga tidak mengandalkan EO. Secara umum kita masih terbagi pemikiran selain menghandle tim kita juga menghandle pertandingan,” tutupnya.

Penulis : ardi
Editor   : edt