Prodi dan Mahasiswa DKM FKM Undip Angkatan 2023 Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai Upaya Percepatan Eliminasi Malaria di Purworejo


Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

PURWOREJO WAWASAN.CO, Pada Sabtu, 3 Februari 2024, sebuah upaya penting dalam rangka percepatan eliminasi malaria di Purworejo telah berhasil dilaksanakan di Puskesmas Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Inisiatif ini datang dari Program Studi (Prodi) Doktor Kesehatan Masyarakat (DKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM Undip) dan para mahasiswa DKM angkatan 2023.

Keprihatinan akan meningkatnya kasus malaria di wilayah tersebut menjadi pemicu utama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam rangka "Bumil Sehat Bebas Malaria", sebuah program penyuluhan kesehatan diadakan, menargetkan ibu hamil sebagai kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit ini.

Acara ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Camat Kaligesing, Ketua Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, pimpinan Puskesmas Kaligesing, perwakilan desa setempat, kader kesehatan, serta mitra kampus dari Yonsei University, Korea Selatan, bersama mahasiswa DKM FKM UNDIP angkatan 2023.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Purworejo, dr. Hj. Sudarmi, MM, menegaskan pentingnya upaya berkelanjutan dalam mendukung eliminasi malaria di Purworejo.

Ia berharap program pengabdian dari tim FKM Undip dapat terus berlanjut untuk mendukung percepatan eliminasi malaria tersebut.

Selain itu juga ada narasumber Pengabdian oleh: Wahyu Pujiastuti, S.SiT.,Bdn, M.Kes. dengan materi : “Mengapa Ibu Hamil Berisiko Tinggi Malaria?”, Adita Puspitasari S.P., S,KM., M.Epid., dengan materi: “Pelaksanaan Deteksi Dini dan Peran Kader Malaria”, dan Ratna Dewi Putri, S.ST, Bd., M.Kes. dengan Materi: “Pemanfaatan Tanaman Sereh untuk Mencegah Gigitan Nyamuk”.

Anggota Tim Pengabdian di Puskesmas Kaligesing terdiri dari Nuke Devi Indrawati, S.SiT, M.Kes., Rizky Amelia, SST.MKes., Nurul Fadhilah, S.ST., M.M., Elfrida Iriyani, S.ST.,M.Kes., Miranda Gita Wahyuningtyas, S.Tr.Kes., M.Tr.TGM., Rahayu Widaryanti, S.ST, M.Kes., Ria Risti Komala Dewi, SKM, M.Kes., Rohani Retnauli S, S.Gz, M.Gizi., Herlina Tri Damailia, S.KM,M.Kes., Titi Mursiti, S.Si.T, Bdn, M.Kes., Natiqotul F., S.SiT, Bdn, M.Kes., Cahyo Setiawan, S.Ftr., M.K.M., Oktaliza Elektrina, S.ST, MKM., Meti Patimah, S.ST., M.Keb., Nur Siyam, S.K.M., M.P.H.

Kegiatan dimulai dengan proses pengisian kuesioner pretest oleh kader kesehatan, yang kemudian diikuti dengan pemberian edukasi terkait pencegahan dan pengendalian malaria pada ibu hamil.

Kader kesehatan, yang merupakan ujung tombak dalam penyebaran informasi kesehatan di masyarakat, diharapkan dapat menyalurkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat sekitar, terutama dalam hal pentingnya mencegah dan mengendalikan malaria, terutama pada kelompok ibu hamil.

Pemberian materi dalam kegiatan ini dilakukan secara komprehensif.

Mulai dari penyampaian risiko tinggi malaria pada ibu hamil, bahaya dan gejala, hingga teknik pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.

Tak hanya itu, para kader juga diberikan pengetahuan tentang pembuatan minyak sereh sebagai penolak nyamuk.

Sereh dipilih karena mengandung senyawa Citronellal, Citronellol, dan Geraniol yang terbukti efektif sebagai penolak nyamuk.

Keuntungan lainnya adalah sereh merupakan tanaman yang mudah ditemui, biasanya ditanam di pekarangan rumah, dan mudah dibuat.

Setelah kegiatan pengabdian, terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader kesehatan mengenai pencegahan dan pengendalian malaria.

Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pengabdian kepada masyarakat dapat memberikan dampak positif yang besar dalam meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang terjadi di sekitarnya.

Harapan kedepannya adalah para kader kesehatan akan menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Mereka diharapkan dapat terus aktif dalam mengedukasi masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian malaria.

Dengan demikian, eliminasi malaria di Purworejo bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sebuah realitas yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya percepatan eliminasi malaria.

Melalui pendekatan ini, pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian penyakit ini dapat ditingkatkan secara signifikan.

Dengan kader kesehatan sebagai agen utama dalam penyebaran informasi, diharapkan kesadaran akan pentingnya mencegah dan mengendalikan malaria akan semakin meningkat, membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

***

 

 

Penulis : rls
Editor   : edt