
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 53 menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam meningkatkan minat belajar anak-anak di Desa Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
SEMARANG WAWASAN.CO, Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masa depan sebuah bangsa. Indonesia, sebagai negara dengan potensi besar, membutuhkan generasi yang terampil, kreatif, dan berwawasan luas untuk menghadapi tantangan global di abad ke-21.
Untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, diperlukan komitmen serta aksi nyata dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa.
Di tengah semangat untuk memajukan pendidikan di Indonesia, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 53 menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam meningkatkan minat belajar anak-anak di Desa Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Dengan tekad yang kuat dan semangat yang menggebu, mereka menggelar program bimbingan belajar (bimbel) sebagai langkah awal menuju perubahan yang diharapkan.
Sebanyak 15 mahasiswa/i KKN UPGRIS Kelompok 53 menyusun rencana dan mempersiapkan diri untuk memberikan kontribusi nyata bagi anak-anak Sekolah Dasar di desa tersebut.
Tujuan utama dari kegiatan ini bukan sekadar memberikan bantuan materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan minat dan bakat belajar anak-anak, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan di masa depan dengan percaya diri.
Ketua Kelompok 53 KKN UPGRIS Achmad Ainur Rizal, menjelaskan bahwa bimbingan belajar yang mereka adakan memiliki fokus utama untuk menanamkan nilai-nilai penting tentang pentingnya belajar sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.
"Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membantu anak-anak di Desa Wonolopo agar memiliki fondasi pendidikan yang kuat," kata Rizal
Proses bimbingan belajar dilaksanakan secara teratur setiap hari Senin dan Selasa dari pukul 18.30 hingga 20.00 WIB di Posko KKN.
Anak-anak dari kelas 1 hingga kelas 3 SDN Desa Wonolopo menjadi peserta utama kegiatan ini.
Melalui pendekatan yang santun dan bersahaja, mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 53 berusaha memahami setiap kebutuhan anak-anak dan memberikan bantuan yang sesuai.
Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa banyak anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Matematika, terutama dalam hal berhitung.
"Kami sadar bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kami tidak hanya memberikan solusi atas masalah akademik, tetapi juga memberikan dorongan dan motivasi kepada anak-anak untuk terus belajar," tambah Rizal.
Harapan besar dari program bimbingan belajar ini adalah mampu merubah pola pikir dan sikap belajar anak-anak.
Dengan memberikan dukungan yang tepat, diharapkan mereka dapat mengatasi setiap hambatan dan meraih prestasi yang lebih baik di sekolah.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini pun menunjukkan antusiasme yang tinggi dan mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh tim KKN.
"Belajar itu tidak membosankan, melainkan sebuah petualangan menuju kesuksesan. Dengan semangat dan bantuan dari orang-orang di sekitar kita, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan," ujar Rizal penuh keyakinan.
Inisiatif dari Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 53 merupakan contoh nyata dari peran aktif mahasiswa dalam membangun bangsa.
Melalui kerja keras, kepedulian, dan kolaborasi, mereka telah membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat
Penulis : rls
Editor : edt