Sosialisasi dan Pembagian Susu di Kelurahan Siwalan, jadi Langkah Nyata Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 dalam Pencegahan Stunting


Sosialisasi pencegahan stunting serta aksi pembagian susu di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang

 

SEMARANG WAWASAN.CO, Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPGRIS Kelompok 41 mengambil langkah konkret dalam melawan stunting dengan menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting serta aksi pembagian susu di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki peran penting dalam komunitas, seperti Ketua PKK, Ketua FKK, Ketua Posyandu, dan Ketua Karang Taruna.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, yang pada akhirnya dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan otak mereka.

Data menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 21,6%, dan pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-5 tertinggi di dunia dengan angka stunting sebesar 27,67%.

Di Jawa Tengah, angka stunting pada tahun 2022 mencapai 20,8%. Oleh karena itu, kondisi ini memerlukan perhatian serius dari masyarakat.

Dalam upaya pencegahan stunting, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Siwalan dan mengundang pihak Puskesmas Gayamsari sebagai pembicara dalam sosialisasi.

"Materi sosialisasi mencakup pengertian tentang stunting, indikator stunting, kasus dan bahaya stunting, serta langkah-langkah pencegahannya seperti IMD (Inisiasi Menyusu Dini), pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, MP-ASI yang tepat, pemberian vitamin A dan obat cacing, pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu, dan imunisasi dasar lengkap," tandas Shendy Ridwan Syach, selaku Ketua KKN UPGRIS Kelompok 41

Sebagai langkah nyata, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 melakukan pembagian susu secara gratis kepada peserta sosialisasi.

Susu, sebagai sumber protein hewani yang kaya akan asam amino esensial, diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi anak-anak dan mencegah stunting.

Setiap peserta menerima satu susu kotak UHT 125 ml beraroma coklat setelah acara selesai.

Sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa UPGRIS Kelompok 41 mendapat respon positif dari masyarakat karena memberikan pemahaman baru tentang upaya pencegahan stunting.

Dengan kesadaran yang semakin meningkat, diharapkan masyarakat akan lebih proaktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka dan berperan aktif dalam mencegah stunting.

Dengan langkah konkret ini, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 membuktikan komitmennya dalam memperjuangkan kesehatan generasi masa depan, serta menjadikan stunting sebagai isu kesehatan yang mendesak untuk diberantas.

Penulis : rls
Editor   : edt