TEGAL, WAWASAN.CO - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Tegal melalui Unit Pengelolaan Uang Rupiah, Unit Kebijakan Sistem Pembayaran serta Unit Data Statistik dan Kehumasan mensosialisasikan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah bagi siswa-siswi baru SMA Negeri I Kramat, Kabupaten Tegal, Selasa (23/7/2024).
Sekitar 350 siswa sekolah setempat yang sedang mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mendapatkan edukasi mengenai CBP Rupiah, Gencar QRIS dan Kebanksentralan di aula SMA Negeri I Kramat.
Dalam kegiatan tersebut pengenalan CBP Rupiah disampaikan Administrator Perkasan UIPUR KPw BI Tegal, Miftahul Hasan, QRIS oleh Analis Yunior UKSP, Hotasi Doli M Purba dan
Kebanksentralan dibawakan Asisten Analis UDSK, Arief Fajar Firmansyah
Menurut Arief Fajar Firmansyah, kegiatan MPLS yang diagendakan rutin sekolah setiap tahun ajaran baru merupakan satu kesempatan yang baik bagi Bank Indonesia untuk melakukan sosialisasi terkait wawasan kebanksentralan khususnya terhadap siswa didik baru.
"Dengan sosialisasi tersebut akan menjadi wawasan tersendiri bagi siswa untuk lebih memahami tentang Bank Indonesia dan produk atau kebijakan dari Bank Indonesia saat ini," ucap Arief Fajar.
Pada kesempatan tersebut, siswa juga mendapatkan materi edukasi CBP Rupiah yang disampaikan oleh Miftahul Hasan.
Terdapat point penting yang disampaikan Miftahul Hasan kepada peserta, antara lain Cinta Rupiah dengan mengenali design Uang Rupiah sekaligus pemahaman terkait keaslian Uang Rupiah melalui selogan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) untuk menghindari penyebaran uang palsu dan pemahaman merawat uang Rupiah dengan 5J (Rupiah Jangan dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distraples, Jangan Diremas dan Jangan Dibasahi).
"Bangga Rupiah, diwujudkan dengan bagaimana kita bisa memahami Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah; simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa. Paham Rupiah, diwujudkan dengan bagaimana kita bisa memahami peran Rupiah dalam bertransaksi, berbelanja dan berhemat sehingga bisa menjaga stabilitas ekonomi bangsa," terang Miftahul Hasan..
Disampaikan juga kepada peserta terkait Bijak dalam menggunakan uang Rupiah dengan mengenali seluruh pecahan uang Rupiah yang masih berlaku serta mengenali dan memahami perlakuan terhadap pecahan Rupiah Logam 1000,- Tahun Emisi 1993 dan pecahan Rupiah Logam 500,- Tahun Emisi 1991 yang telah dicabut dari peredaran namun masih dapat ditukarkan di Bank Indonesia dan di Bank Umum selama 5 Tahun setelah pencabutan dan 5 Tahun berikutnya hanya dapat ditukarkan di Bank Indonesia.
Selain materi CBP Rupiah siswa juga diperkaya dengan materi edukasi terkait Kebanksentralan dan Transaksi non-tunai dengan QRIS yang dipaparkan oleh Hotasi Doli M Purba
"Kegiatan edukasi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman kepada anak sekolah terkait CBP Rupiah di Wilayah Kerja KPwBI Tegal," pungkas Hotasi Doli.
Penulis : ero
Editor : edt