Kepala KPw BI Tegal : Volume Transaksi QRIS se-Eks Karesidenan Pekalongan Naik Rata-rata 141%


LOMBA MENGGAMBAR : Pj Wali Kota Tegal Dadang Somantri bersama Kepala KPw BI Tegal, Marwadi memperhatikan dari dekat salah satu peserta lomba menggambar pada acara Penutupan Pekan QRIS Nasional (PQN), Ferbi dan Road To Fesyar dan Peluncuran E-Parkir di Kota Tegal di jalan KH Wahid Hasyim, komplek Alun-alun Kota Tegal, Minggu (18/8/2024). Foto. Eko Saputro

TEGAL, WAWASAN.CO - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi menjelaskan, dalam satu tahun terakhir, volume transaksi bulanan QRIS di wilayah eks-Karesidenan Kota Tegal mengalami peningkatan rata-rata 141%. 

"Volume transaksi bulanan QRIS meningkat dari 934.615 menjadi 2,2jt transaksi. Pencapaian tersebut tentunya merupakan hasil dari sinergi pentahelix antara BI, Pemda, Perbankan, dan seluruh masyarakat," ucap Marwadi saat memberikan sambutan pada Penutupan Pekan QRIS Nasional (PQN), Ferbi dan Road To Fesyar dan Peluncuran E-Parkir di Kota Tegal di jalan KH Wahid Hasyim, komplek Alun-alun Kota Tegal, Minggu (18/8/2024).

Hadir dalam acara tersebut, Pj. Wali Kota Tegal, Komandan Kodim 0712 Tegal, Komandan Lanal Tegal dan Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Tegal.

Marwadi menambahkan, selain kenaikan volume transaksi menggunakan QRIS,  seluruh kota dan kabupaten di wilayah KPw BI Tegal juga saat ini memiliki Indeks ETPD. Dan sebagai upaya untuk mendukung UMKM go-global, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi, salah satunya pemanfaatan e-commerce dan sistem pembayaran melalui pemanfaatan QRIS.

"Kami juga mengajak bapak/ibu untuk terus menggunakan produk UMKM dalam negeri, bangga mengkonsumsi produk lokal dan bangga berwisata lokal, dengan tetap menggunakan metode pembayaran QRIS," lanjut Marwadi.

Dengan penggunaan QRIS, di Kota Tegal termasuk E-Parkir, kata Marwadi, maka diharapkan skor digitalisasi di Kota Tegal akan meningkat. 

"Manfaat QRIS bagi pemerintah cukup banyak, dalam tata kelola keuangan, akan lebih transparan dan akan lebih mudah diatur, karena kita bisa memonitor secara langsung uang yang diterima dan uang yang akan dibelanjakan," terangnya..

Dan nanti, papar Marwadi, indikatornya akan terlihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 

"Jika kita sudah mengimplementasikan QRIS, dan pembayaran digital lainnya  apabila PAD nya tidak meningkat berarti ada sesuatu kekeliruan," ujar Marwadi.

Marwadi mengemukakan, penggunaan QRIS tersebut, harus dimonitor secara terus menerus, yang penting ada prinsip KIS yakni Konsisten dalam penerapan, Inovatif perluasan di tempat layanan dan Sinergi yang berarati membutuhkan kerjasama antar semua pemangku kepentingan, bain Pemerintah daerah, Bank Indonesia dan dunia perbankan.

Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan,  pelaksanaan Pekan QRIS Nasional (PQN) ini bertujuan untuk memasyarakatkan penggunaan QRIS, agar supaya saku tidak tebal dengan uang.

"Saat ini kita keluar rumah cukup dengan membawa telepon pintar, seluruh pembayaran bahkan pembayaran di warung-warung kecil pun saat ini sudah menggunakan QRIS," kata Dadang.

Dadang menambahkan, pembayaran menggunakan QRIS akan lebih sederhana dan lebih aman, serta akan memudahkan jika transaksi atau pembayarannya dengan jumlah Rupiah pecahan-pecahan kecil. Sehingga, tidak repot lagi membayar atau pengembalian dengan pecahan uang kecil.

"Saya berharap mudah-mudahan dengan penggunaan QRIS, pemakaian uang kartal sudah tidak banyak beredar, dan mengurangi beredarnya uang palsu," pungkas Dadang

Penulis : ero
Editor   : edt