WAWASAN.CO SEMARANG, Perubahan iklim menjadi salah satu ancaman yang dihadapi oleh masyarakat pesisir, salah satunya di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Seemarang.
Upaya menghadapi ancaman perubahan iklim dilakukan melalui pengembangan pertanian perkotaan oleh Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang di Taman Urban Farming RW 07, Kelurahan Tambakrejo.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pada (7/6/2024) lalu, dengan pembentukan kelompok tani, pelatihan teknik budidaya pertanian dengan lahan terbatas, fasilitasi sarana-prasarana pertanian dan pendampingan.
Melalui upaya mendekatkan sumber pangan dengan urban farming menjadi solusi menghadapi ancaman perubahan iklim.
Pengembangan pertanian perkotaan berfokus pada pembentukan kelembagaan kelompok serta fasilitasi sarana-prasarana pendukung seperti polybag hingga bibit tanaman pangan.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, hal ini ditunjukan melalui partisipasi aktif dalam pembangunan sarana pra-sarana urban farming.
Wakijan, Ketua RW 07 sekaligus koordinator Proklim RW 07 menyatakan bahwa pengembangan urban farming di wilayahnya menjadi upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan bagi masyarakat.
“Harapannya, urban farming menjadi sumber pangan terjangkau, harganya lebih murah dari pasaran” ujarnya.
Jenis tanaman pangan yang dibudidayakan di urban farming RW 07 antara lain selada, pakcoy, terong, tomat dan cabai.
Sumber pangan ini menjadi alternatif adaptasi dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim berupa kegagalan panen yang berimbas pada meningkatnya harga pangan.
Hal serupa disampaikan oleh Muh Sholeh, ketua tim pengabdian Universitas Negeri Semarang.
Menurutnya, upaya menjadikan pertanian perkotaan atau urban farming menjadi upaya mewujudkan ketahanan perubahan iklim.
“Mendekatkan sumber pangan menjadikan pangan lebih terjangkau dan bahkan terjamin kualitasnya” ujar Muh Sholeh.
Rangkaian kegiatan pengabdian dengan tema pengembangan urban farming menjadi salah satu upaya masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Kegiatan pengabdian yang didukung oleh Dana DPA Universitas Negeri Semarang Tahun 2024 menjadi salah satu kontribusi serta implementasi tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat.
***
Penulis : rls
Editor : edt